Jumat, 19 April 2024 | 11:55
NEWS

Didatangi Polisi dan MUI, Kelompok Aliran Sesat Ini Akhirnya Bertobat

Didatangi Polisi dan MUI, Kelompok Aliran Sesat Ini Akhirnya Bertobat
ilustrasi aliran sesat (Dok ntmcpolri.info)

ASKARA - Pihak kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyambangi kelompok aliran sesat yang dipimpin seorang bernama Mafudijanto, warga Kecamatan Purwosari. 

Mafudijanto dan kelompoknya diduga tak mengakui hadis dan Al-Qur'an yang memakai bahasa Arab. 

Tak pelak, kelompok tersebut menuai kecaman dari sejumlah pihak lantaran meresahkan. Warga yang terganggu kemudian melaporkan Mafudijanto dan kelompoknya ke MUI Kecamatan Wonorejo dan tokoh agama setempat.

Pihak MUI maupun Mahfudijanto saling serang tentang hukum-hukum Islam dan sama-sama mempertahankan pendapat masing-masing. 

Kepolisian diminta mendatangi kediaman Mahfudijanto untuk menemukan solusi, yaitu dengan memberikan asesmen pemahaman syariat Islam yang benar agar tak menyimpang dari ajaran Syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah. 

Kedua belah pihak sepakat bertemu di Kantor KUA Kecamatan Purwosari pada Kamis (19/5) pukul 09.30 WIB. Setelah melalui proses pemahaman, kelompok Mahfudijanto akhirnya menyatakan bertobat.

Kepala Seksi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sugeng Hariyadi mengatakan, pihaknya menerjunkan tim pengawasan aliran kepercayaan (Pakem) untuk memberi pemahaman kepada kelompok Mahfudijanto. 

"Kemarin mengundang Pak Mahfudijanto, Mas Febri, dan Mas Frangki bahwa mereka mengakui kesalahannya dalam memahami Al-Qur'an sesuai dengan pikiran mereka," ujar Bambang, dalam keterangan tertulis, Dikutip Sabtu (21/5).

Kelompok Mahfudijanto juga sudah menandatangani surat pernyataan mengakui kesalahan dalam memahami ajaran agama Islam.

Dalam surat pernyataan itu, mereka berjanji tidak akan melakukan dan menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam yang benar. 

"Dengan mereka sudah bertobat, persoalan penodaan agama kami anggap selesai," tegasnya. 

Menurut Bambang, Mahfudijanto bersama pengikutnya membutuhkan bimbingan dalam belajar agama. 

"Tim Pakem menyatakan tidak ada aliran sesat di Kabupaten Pasuruan. Mereka belajar agama belum lengkap, butuh bimbingan," ujar Bambang.(ant/jpnn)

Komentar