Senin, 27 Mei 2024 | 05:23
NEWS

Sebut Puan Maharani Ambeien, PDIP Laporkan Sekda Kabupaten Dairi ke Polisi

Sebut Puan Maharani Ambeien, PDIP Laporkan Sekda Kabupaten Dairi ke Polisi
Puan Maharani (Jawapos.com)

ASKARA - Ketua DPC PDIP Kabupaten Dairi, Resoalon Lumban Gaol melaporkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Budianta Pinem ke polisi dalam kasus dugaan penghinaan terhadap Puan Maharani yang disebut mengidap wasir atau ambeien.

"Telah beredar ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Ibu Puan Maharani yang kami duga dilakukan oleh Budianta Pinem selaku Sekda Kabupaten Dairi," ungkap Lumban Gaol, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5).

Dikatakan, Budianta Pinem diduga melontarkan hinaan kepada Puan Maharani lewat komentarnya di Facebook.

Saat itu, Budianta mengomentari unggahan berita di Facebook tentang Puan Maharani dengan judul "Jateng Terkenal Miskin dan Warganya Nyaris Tak Pernah Mandi Karena Kesulitan Air."

Kemudian, Budianta diduga mengomentari unggahan itu dengan kalimat "Wanita pemimpin yg tdk bisa mengukur diri maka bicaranya selalu seperti nyaris kena ambeien."

Laporan Lumban Gaol diterima Polres Dairi dengan Nomor LP/B/303/V/2022/SPKT/Polres Dairi/Polda Sumatera Utara tanggal 11 Mei 2022.

Lumban Gaol menganggap pernyataan Budianta telah merendahkan martabat Puan Maharani secara pribadi dan mengusik marwah Partai PDIP secara organisasi.

"Dan mencoreng kedudukan Ibu Puan Maharani sebagai pejabat tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Ketua DPR-RI," katanya.

Resoalon juga menganggap komentar tersebut mengandung penghinaan terhadap peran perempuan dalam politik.

"Pernyataan ini jelas merupakan diskriminasi terhadap perempuan dan menghambat partisipasi perempuan di lembaga politik dan ruang publik. Selain itu, yang bersangkutan juga melakukan pencemaran nama baik dan penghinaan karena pernyataannya 'tidak bisa mengukur diri maka bicaranya selalu seperti nyaris kena ambeien' menyerang kehormatan, kredibilitas, dan integritas Puan Maharani. Maka kami meminta Bapak Kapolres Dairi agar serius mengusut tuntas permasalahan ini," urainya.

Resoalon mengaku, sudah pernah mengundang Budianta Pinem untuk menyampaikan klarifikasi atas dugaan penghinaan, ujaran kebencian atas komentarnya di media sosial. Namun yang bersangkutan tidak mengakui telah melontarkan kalimat tersebut di Facebook.

"Namun saudara Budianta Pinem tidak mengakui perbuatannya dengan alasan bahwa akun yang dimiliki olehnya dibajak pihak tertentu. Jika memang demikian, kami minta saudara Budianta melaporkan ke polisi atas akun yang dianggapnya dibajak orang sehingga masalah ini menjadi terang," pungkas Lumban Gaol.

Komentar