Jumat, 19 April 2024 | 16:37
NEWS

Ternyata, Begini Modus Pencucian Uang Affiliator Investasi Bodong

Ternyata, Begini Modus Pencucian Uang Affiliator Investasi Bodong
Ilustrasi investasi bodong (Dok Pixabay)

ASKARA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus beragam modus pencucian uang yang dilakukan para affiliator investasi bodong dam terus melakukan pengusutan,

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan beragam modus yang digunakan para affiliator tersebut menghimpun dana. 

"Modusnya adalah menggunakan voucher yang diterbitkan oleh perusahaan exchanger, transfer dana ke perusahaan penjual robot trading, hingga penyamaran dana yang berasal investasi ilegal melalui sponsorship," ujar Ivan Yustiavandana dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4). 

Dikatakan Ivam, modus transfer ke penjual robot trading, dilakukan untuk mengelabui seolah-olah dana tersebut digunakan untuk membeli robot trading. 

PPATK, kata Ivan, juga menduga pelaku investasi ilegal menggunakan aset kripto sebagai sarana pembayaran fee kepada affiliator.

Kemudian, dana dari investor dihimpun dengan menggunakan modus seolah-olah investor turut serta dalam penyertaan modal usaha, menggunakan perusahaan penyelenggara transfer dana (Payment Gateway). 

Kata Ivan, dugaan tersebut terendus saat PPATK memantau dan menganalisis transaksi keuangan yang terindikasi terlibat investasi bodong.

Dalam pemantauan juga diketahui pelaku diduga menggunakan rekening atas nama orang lain (nominee) untuk menampung dana. 

"Dengan nominal hingga triliunan rupiah," ucap Ivan.

Pelaku juga memberikan iming-iming berupa barang mewah untuk menarik minat calon investor. Seperti menggunakan perusahaan yang statusnya legal secara hukum (misuse of legal entity), dan menggunakan nominee atas nama saudara pelaku pada wallet exchanger.

"Guna menyamarkan pembelian aset kripto di perusahaan exchanger," ungkap Ivan.

Ivan mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak lagi tergiur dengan berbagai bentuk investasi bodong yang sempat marak digandrungi. Menurut dia, tak ada investasi yang secara instan bisa menghasilkan keuntungan berlimpah.

"Semua tentu harus melalui mekanisme yang jelas dan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keberhasilan pengelolaan investasinya," pungkasnya.
 

Komentar