Sabtu, 04 Mei 2024 | 16:23
NEWS

Sudah Bertemu dengan Menkes Budi dan Ketua IDI, Menko Muhadjir: Terawan Punya Panggilan Jiwa Melakukan Terobosan dan Inovasi.

Sudah Bertemu dengan Menkes Budi dan Ketua IDI, Menko Muhadjir: Terawan Punya Panggilan Jiwa Melakukan Terobosan dan Inovasi.
Menko PMK Muhadjir Effendy (Dok Setkab)

ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyikapi rekomendasi pemecatan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Muhadjir menilai, Terawan memiliki panggilan jiwa yang besar dalam dunia kesehatan. Menurut Muhadjir, Terawan terpanggil untuk melakukan terobosan dan inovasi.

Dirinya, kata Muhadjir, sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin terkait langkah yang akan dilakukan menyikapi polemik pemecatan Terawan tersebut.

"Pak Menkes sudah berbicara dengan saya mengenai langkah yang akan dilakukan. Nanti akan kita tindak lanjuti," ungkap Muhadjir dalam keterangan tertulis, Jumat malam (1/4). 

Muhadjir juga mengaku telah bertemu dengan Ketua IDI yang baru dikukuhkan melalui Mukernas XXXI IDI di Aceh, Adib Khumaidi. Kata Muhadjir, keduanya memiliki tujuan yang baik untuk dunia kesehatan.

"IDI punya tanggung jawab menegakkan kode etik profesi, Pak Terawan memiliki panggilan jiwa untuk melakukan terobosan dan inovasi. Hanya, mungkin tingkat pertemuannya yang tidak intensif saja kemudian menjadi masalah yang berkepanjangan," katanya.

Berdasar penjelasan yang didapat, kata Muhadjir, IDI pada prinsipnya terbuka dan akan berusaha mencari titik temu berkait dengan dugaan pelanggaran kode etik yang menimpa Terawan. 

Muhadjir berharap IDI tetap bisa menegakkan disiplin bagi anggotanya, namun juga bisa memberikan peluang adanya inovasi dan terobosan yang digagas dan diinisiasi oleh anggotanya.

"Terobosan dan inovasi itu kan sangat penting, sehingga ilmu kedokteran Indonesia tidak mandeg. Kalau tidak ada yang melakukan terobosan inovasi kita khawatir program percepatan transformasi di bidang kesehatan akan mandeg. Perkembangan ilmu dan praktik kedokteran Indonesia bisa jauh tertinggal," pungkas Muhadjir.

Komentar