Senin, 20 Mei 2024 | 04:54
NEWS

Kerja Sama Dengan Menjangan Group

Prof Rokhmin Dahuri: Bisnis Perikanan Selain Menguntungkan Juga Sejahterakan Masyarakat

Prof Rokhmin Dahuri: Bisnis Perikanan Selain Menguntungkan Juga Sejahterakan Masyarakat
Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS

ASKARA - Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof  Dr Ir Rokhmin Dahuri MS  yang juga “bidan” yang merajut kerja sama antara PT Menjangan Emas, BRSDM-KKP, IPB University, Pemkab Buleleng, dan masyarakat lokal Buleleng memberikan sambutan, arahan dan motivasi dalam acara soft launching “Pengembangan Usaha Smart Mariculture, Tambak Udang Vaname, dan Konservasi Mangrove Secara Terpadu, Ramah Lingkungan, dan Berkelanjutan”  di Desa Pejarakan, Kecamatan  Grokgak, Kabupaten Buleleng, Senin (28/3).

Prof  Rokhmin Dahuri menyampaikan bahwa program ini menggunakan teknologi mutakhir berbasis digital dan ekonomi hijau. Seperti automatic sound- based feeder, aplikasi monitor kualitas air dan biosecurity.

Bibit dan benih yang akan dibudidayakan adalah yang unggul (bebas penyakit, resisten terhadap penyakit, dan cepat tumbuh). ”Bibit dan benih tersebut meliputi udang vaname, rajungan, kakap putih, kerapu, dan lobster.  Tenaga kerja lebih dari 80 persen  dari masyarakat lokal,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – IPB University itu.

Dalam kesempatan itu, Prof. Rokhmin menyatakan, di tempat yang damai ini merajut dan mengembangkan kebajikan. Karena pembangunan proyek di bidang tambak, budidaya laut memang inisiator dan pelaksanakanya adalah PT Menjangan Emas dengan Janitra Lumantoro sebagai direktur utama.

“Jadi, tujuan kita berkumpul adalah untuk merajut dan mengembangkan untuk menanam kebajikan di Kabupaten Buleleng, berupa tambak udang dn Mariculture,” terang Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) itu.

Menurut Prof. Rokhmin, keberhasilan kemitraan penta helix dalam bisnis tambak udang, marikultur, dan konservasi mangrove akan dijadikan “role model” (contoh teladan) dan akan direplikasi di seluruh wilayah NKRI. 

“Bukan hanya Buleleng,  kalau proyek ini berhasil, maka  nanti  akan dikembangkan di seluruh Indonesia.  Model ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia,” kata Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) itu.

Pentahelix atau multipihak, jelasnya, adalah sebuah  konsep di mana  unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal desa dan kawasan perdesaan.

 “Potensi lokal desa dan kawasan perdesaan yang tetap mengedepankan kearifan lokal dan bersumber daya lokal,” sebut Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.

Prof Rokhmin menegaskan, jenis-jenis biota air laut  seperti rajungan dan kepiting selain mencerdaskan, juga menyehatkan dan  menguatkan.  Sebagai informasi,  rajungan proteinnya 22 persen,  juga mengandung posfor, zinc.  Zinc adalah obat untuk stamina laki-laki.

”Tren dunia beralih dari daging merah (sapi) dan daging ayam ke seafood. Karena selain menyehatkan dan mencerdaskan, juga menguatkan. Kenapa harus kerja sama dengan Menjangan Group? Supaya usaha ini selain menguntungkan, menyejahterakan masyarakat, juga berkelanjutan.  Bukan sekadar 5-10 tahun, tapi terus-menerus ke anak cucu kita,” terangnya.

Karena  itu, kata Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini,  perlu kerja sama antara perusahaan, IPB University, KKP terutama  BRSDM,  Politeknik Perikanan Jimbrana, Pemkab Buleleng, dan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, turut memberi sambutan Yayan Hikmayani (kepala Riset Perikanan, BRSDM, KKP); Dr  Ir Fredinan Yulianda  MSc; Ir  Gede Putu Aryana (kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten  Buleleng); dan Janitra Lumantoro (dirut  PT Menjangan Emas).

Komentar