Sabtu, 11 Mei 2024 | 14:43
NEWS

Omicron Sudah Lebihi Delta, Kemenkes Sebut Masih Terkendali

Omicron Sudah Lebihi Delta, Kemenkes Sebut Masih Terkendali
Ilustrasi varian Omicron (Dok Pixabay)

ASKARA - Kasus Covid-19 varian Omicron telah melebihi puncak harian varian Delta. Sebanyak 57.049 kasus harian Covid-19 tercatat pada Selasa (15/2) kemarin dengan total kasus menjadi 4.901.328. 

Namun demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional masih terkendali.

Angka pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 mencapai 33 persen. 

"Meski kasus konfirmasi harian sudah melebihi puncak Delta dan di beberapa daerah sudah melebihi kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali," kata Juru Bicara vaksinasi Covid-9 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Rabu (16/2). 

Dikatakan Nadia, jika jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif Covid-19 ditambah dari 88.485 menjadi 91.018. 

Sejauh ini, kata dia, tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit untuk pasien masih memadai. Belum ada daerah dengan tempat tidur dan perawatan intensifnya di angka 60 persen di Indonesia.

"DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9 persen. Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1 persen. Berbeda halnya dengan kondisi Delta, di mana DKI Jakarta merawat pasien Covid-19 sebanyak 18.824 di masa puncak gelombang Delta," terangnya.

Nadia mengimbau, pasien yang tanpa gejala atau gejala ringan melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

“Layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak kita melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu,” jelas Nadia.

Kendati begitu masih sedikit pasien isolasi mandiri yang memanfaatkan layanan telemedisin gratis ini. Sejak 17 Januari-13 Februari 2022, dari 346,930 kasus terkonfirmasi Covid-19 hanya 130,346 atau 38 persen pasien yang melakukan layanan telemedisin.

“Dengan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita, pasien yang memiliki gejala sedang hingga kritis jadi tertangani dengan lebih baik dan mengurangi risiko terburuk akibat Covid-19. Sekali lagi kami mengimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita,” tandasnya.

Komentar