Sabtu, 27 April 2024 | 01:58
NEWS

Resmi Sandang Gelar Profesor Kehormatan Unhan, Terawan Dinilai Punya Prestasi Luar Biasa

Resmi Sandang Gelar Profesor Kehormatan Unhan, Terawan Dinilai Punya Prestasi Luar Biasa
Orasi ilmilah Terawan dalam Sidang Senat Terbuka anugerah Profesor Kehormatan dari Unhan (Dok Askara)

ASKARA - Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer, Universitas Pertahanan (Unhan). 

Dengan gelar tersebut, mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto memiliki gelar Prof DR Dr Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO.

Pengukuhan Terawan dilakukan melalui sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat Akademik Unhan, Laksamana Madya TNI Prof Dr Amarulla Octavian secara daring di Kampus Bela Negara Sentul, Jawa Barat, Rabu (12/1). 

"Terhitung mulai tanggal 10 Januari 2022 menganugerahkan gelar kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap di bidang Kesehatan Militer Universitas Pertahanan RI kepada Letjen TNI Purn Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad," bunyi surat keputusan Rektor Unhan, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian yang dibacakan oleh sekretaris senat akademik Unhan. 

Dalam surat keputusan itu, Amarulla memberikan hak dan kewajiban kepada penggagas Vaksin Nusantara itu sebagai profesor kehormatan sesuai peraturan Undang-undang. 

Selain itu, Terawan juga diwajibkan tunduk dan taat pada peraturan berlaku dan harus mengembangkan ilmu pertahanan.

Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan, keputusan pemberian gelar akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

"Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Bogor, 10 Januari 2022. Rektor Unhan Prof Doktor Insinyur Amarullah Oktavian," ujarnya.

Dalam sambutannya, Amarulla Octavian menuturkan, Terawan merupakan sosok pribadi prajurit TNI yang memiliki kompetensi, pengetahuan dan prestasi luar biasa sepanjang berkarier di lingkungan TNI.

“Dedikasi dan pengabdian diberikan sebagai tenaga medis di berbagai rumah sakit TNI banyak mendapat penghargaan. Beberapa kali tergabung dalam satuan tugas militer juga telah dilaksanakan dengan tuntas,” katanya.

“Pengalaman dan keterampilan sebagai prajurit TNI sekaligus tenaga medis sepanjang karier merupakan bekal penting ketika ditunjukkan menjadi Tim Dokter Kepresidenan mulai tahun 2009 hingga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto periode 2015-2019. Presiden Joko Widodo juga menunjuk Terawan sebagai Menkes periode 2019-2020,” sambungnya.

Selain mendapat jabatan dari dalam negeri, Amarulla juga menyebutkan, sosok Dokter Terawan juga menjabat sebagai Ketua The International Committee of Military Medicine (ICMM) periode 2015-2017. 

Selain itu, Terawan juga dikenal sebagai tenaga medis yang kreatif. Beberapa kali karya ilmiah bidang kesehatan militer mendapat pengakuan dan penghargaan internasional selama beberapa tahun.

Amarulla menegaskan, kesehatan militer bagian dari sistem pertahanan di banyak negara termasuk di Indonesia. Hal ini tertuang dalam berbagai teori dan bukan referensi banyak membahas peran kesehatan militer baik pada masa damai maupun konflik dalam menjaga kualitas kesehatan prajurit dan bahkan meningkatkan kapasitas dan fasilitas kesehatan dalam manajemen sumber daya pertahanan.

Dikatakannya, kesehatan militer juga sangat berpengaruh terhadap aspek dalam keberhasilan manajemen pertahanan. Bahkan, sejarah dunia juga mencatat kesehatan militer dalam menghadapi pandemi pada suatu masa, terlebih pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Kerja sama antara militer berbagai negara juga dipimpin oleh satuan militer. Demikian pula Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI juga meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak dalam bidang kesehatan militer. Saat ini kesehatan militer menjadi instrumen vital dan penyelenggaraan diplomasi pertahanan,” tuturnya.

“Seluruh ide, gagasan dan karya ilmiah bidang kesehatan militer sebagai prajurit TNI menjunjung tinggi nilai-nilai TNI merupakan suatu penilaian akhir kelayakan dari Dokter Terawan Agus Putranto untuk menerima pengukuhan gelar Profesor Kehormatan,” terangnya.

Ditegaskan, pengukuhan gelar profesor kehormatan terhadap pejabat negara atau mantan pejabat negara dengan pengetahuan lazim dan jasa luar biasa dapat menjadi tradisi intelektual sebagaimana lazimnya berlaku di Unhan negara lain.

Diketahui pula, Terawan Agus Putranto merupakan seorang spesialis radiologi konsultan radiologi intervensi. 

Terawan juga dikenal sebagai pencetus metode cuci otak untuk menyembuhkan pasien stroke. Vaksin Nusantara besutannya juga telah direkomendasikan banyak pejabat di Tanah Air. 

Pemberian gelar tersebut dihadiri oleh Mantan Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Komentar