Rabu, 15 Mei 2024 | 12:44
NEWS

Elektabilitas Ganjar Pranowo Tetap Tinggi Meski PDIP Dukung Prabowo-Puan

Elektabilitas Ganjar Pranowo Tetap Tinggi Meski PDIP Dukung Prabowo-Puan
Ganjar Pranowo (Kompas.com)

ASKARA - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tetap tinggi meski adanya wacana dukungan PDIP terhadap Prabowo Subianto-Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diketahui dalam survei eksperimental yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 
 
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan, pihaknya menemukan gambaran bahwa wacana pencalonan Prabowo Subianto oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan suara Ketua Umum Partai Gerindra itu. Menurut Deni, pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo. 

"Ada kecenderungan, Ganjar Pranowo mengungguli suara Prabowo, bahkan ketika Prabowo didukung oleh PDIP," kata Deni saat merilis temuan survei bertajuk Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024, Kamis (7/10). 

Dijelaskan Deni, metode survei eksperimen adalah satu cara untuk menguji hubungan kausal antara variabel independen dan dependen. Berbeda dengan survei-survei biasa, di mana hubungan kausal hanya berdasarkan asumsi dan teori.

Sementara, survei eksperimental menunjukkan hubungan kausal itu secara metodologis sehingga dapat menghasilkan temuan yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan tersebut secara lebih meyakinkan. 

Dalam survei eksperimen, kata Deni, sebab ditetapkan lewat suatu desain eksperimen dengan memberikan pendekatan secara acak kepada responden kemudian melihat pengaruhnya pada akibat. 

Dalam eksperimen ini, kata Deni, sampel (981 resonden) dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok (satu kelompok kontrol dan dua kelompok pendekatan), sehingga jumlah sampel di setiap kelompok rata-rata sekitar 327 responden dan margin of error-nya sekitar 5,5 persen.  

Masing-masing kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda. Dalam eksperimen ini, pilihan responden dibatasi pada Ganjar versus Prabowo karena dalam dua tahun terakhir dua nama tersebut secara konsisten berada pada urutan teratas. 

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan calonnya adalah Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, ada 50 persen yang akan memilih Gubernur Jawa Tengah itu, sementara 41 persen tidak akan memilih politikus PDIP tersebut. 

Dalam survei eksperimen ini, PDIP menjadi pendekatan pertama. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan didukung oleh PDIP. 

Menurut Deni, jika pemilihan presiden diadakan sekarang, PDIP tidak mencalonkan Ganjar Pranowo, tetapi dicalonkan oleh partai lain dan partai berlambang banteng mancong putih itu mencalonkan Prabowo Subianto, ada 43 persen yang akan memilih Gubernur JawaTengah itu, hanya 40 tidak akan memilihnya.

Di samping itu, dalam eksperimen ini, Puan Maharani diperlakukan sebagai pendekatan dua. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan dari PDIP dalam Pilpres 2024 nanti. 

Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Puan Maharani dari PDIP sebagai calon wakilnya, ada 44 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Gubernur Jawa Tengah itu. 

Deni menyatakan bahwa hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.

Elektabilitas Ganjar ketika ada informasi bahwa PDIP mencalonkan Prabowo sedangkan Gubernur Jawa Tengah itu dicalonkan partai lain, tidak berbeda signifikan dengan elektabilitas bekas anggota Komisi II DPR RI itu tanpa informasi siapa yang dicalonkan oleh partai. Begitupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar. 

“Ada kecenderungan Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto bila calon hanya mereka berdua,” tegas Deni. 

Survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. 

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Komentar