Selasa, 23 April 2024 | 13:50
NEWS

Pesan Megawati ke Kadernya: Teguran, Teguran, Teguran

Pesan Megawati ke Kadernya: Teguran, Teguran, Teguran
Megawati Soekarnoputri (Dok PDIPerjuangan)

ASKARA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan masyarakat agar tidak abai menerapkan protokol kesehatan di tengah menurunnya penyebaran penderita Covid-19 saat ini. 

Megawati mengaku, mendapat informasi mengenai adanya laporan dari Satgas Covid-19, di mana sudah puluhan juta rakyat Indonesia divaksinasi. Namun banyak yang abai dengan protokol kesehatan.

Seharusnya, kata Megawati, masyarakat memahami bahwa vaksinasi bukanlah obat. Fungsinya hanyalah untuk meningkatkan imunitas tubuh melawan paparan virus covid-19. Karenanya, protokol kesehatan tetap harus dijalankan demi menghindari paparan virus itu.

"Harus ingat, kita harus pakai masker, kita harus cuci tangan, kita harus membuat jarak. Itu sebenarnya menurut saya sesuatu yang sederhana saja. Tidak disuruh macam -macam, tapi kita masih lalai," kata Megawati dalam keterangannya dikutip Jumat (1/10). 

Maka dari itu dia berpesan kepada kadernya untuk terus mengkonsolidasikan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak abai.

"Jadi saya minta juga seluruh Tiga Pilar partai untuk terus menerus, kita mengonsolidasikan disiplin protokol kesehatan ini, termasuk kepada rakyat banyak," tambah Megawati.

Megawati juga mengingatkan bahwa, meski dalam keadaan pandemi, pengurus pusat partai terus memantau kegiatan kader di seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga jika ada yang abai terhadap instruksi partai ini, akan diberi sanksi.

"Jangan dipikir DPP Partai terutama saya tidak memantau kerja dari Tiga Pilar. Sangat mudah sekali saya melakukan pengawasan, sangat bisa memberikan langsung teguran, teguran, teguran," ujarnya.

Ia mengingatkan ada tiga jenis sanksi sesuai AD/ART PDIP, jika kader tak taat menjalankan instruksi. Berupa teguran, diberi peringatan, hingga dinonaktifkan. Namun dia memastikan sanksi keras hanya akan diberikan jika tindakan seseorang itu sudah berlebihan.

"Kalau sudah diberi peringatan tetap saja masih nggak mau menjalankan disiplin partai, akhirnya dinonaktifkan dari penugasannya," pungkasnya.

Komentar