Sadar Diri Sebelum Terlambat
Oleh: Elva Tazar *)
Masihkah kita berbuat semaunya dimuka bumi ini? Sedangkan setiap detik mendekati kita pada kematian. Masihkah kita terlalu rakus dengan kekuasaan hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatnya. Masihkah kita sombong atas segala nikmat yang Allah titipkan?
Mengapa kita terlalu cinta pada dunia fana ini? Padahal dunia ini tak lebih mulia dari bangkai keledai yang membusuk. Tidak hanya itu dunia juga tak pernah setia pada kita. Astaghfirullah.
Coba renungkan ayat ini, Allah SWT berfirman: "Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 8).
Kematian pasti menemui setiap makhluk bernyawa. Walaupun kita berusaha mati matian menghindar darinya. Apalagi di saat pandemi ini kematian begitu sering kita dengar, dan berseliweran di depan mata kita. Tak padang usia tua muda jika sudah waktunya pasti kita akan kembali. Kewajiban kita hanya ikhtiar agar tetap sehat.
Tak hanya selesai sampai kematian namun Allah akan perlihatkan apa saja yang telah kita perbuat di muka bumi ini.Mata akan bicara, Hidung bicara, Telinga bicara, Tangan bicara, Kaki bicara, Seluruh anggota tubuh bicara. Hanya satu yang terkunci yaitu mulut kita.
Yah, mulut tak akan bisa lagi berdusta. Maka masihkah kita berbuat zholim di bumi Allah ini sedangkan Dia maha mengetahui yang gaib dan yang nyata tak satupun luput dari pengetahuanNya. Semuanya akan diminta pertanggungjawaban segala perbuatan kita walaupun sekecil biji zarah. Yaumil hisab hari perhitungan, disanalah kelak pengadilan Allah akan digelar, tak ada lagi dusta, karena mulut terkunci semua anggota tubuh akan bersaksi.
Saat itu tak ada kepentingan, tak ada tekanan. Inilah pengadilan yang paling jujur dan adil. Semua akan diperlihatkan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Sungguh tak ada yang terlewat semua akan dibalas, sekecil apa pun kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan sekecil apa pun kejahatan ada hukumnya.
Banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran dalam pandemi ini, yang paling utama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, meningkatkan amal sholeh kita, meningkatkan kasih sayang kita pada sesama. Banyaknya yang kematian dalam wabah ini harus membuat kita makin banyak muasabah diri, menilai diri bukan menilai orang lain, karena kelak yang dihisab adalah amalan diri sendiri.
Waktu terasa kian singkat, kita tak pernah tau kapan ajal menjemput kita, untuk itu jangan pernah sia siakan kesempatan sehat ini, karena banyak orang lalai ibadah ketika sehat, banyak maksiat ketika sehat, banyak angan angan ketika sehat namun ketika sakit baru menyesal dan hanya satu keinginan yaitu sembuh.
Setiap tarikan nafas kita mendekati kematian, jadikan waktu yang tersisa berlomba dalam kebaikan dari hati yang bersih dan ikhlas karena Allah, abaikan penilaian manusia, karena sesungguhnya hanya Allah tujuan kita. Kelak di yaumil akhir hanya amalan hambaNya yang ikhlas yang diterima Allah. Hati yang tak pernah terbang saat dipuji dan tidak terhempas saat dicaci. MashaAllah. Semoga kita termasuk hambaNya yang ikhlas. Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
*) Penulis Novel Amak, Ig@elvatazar , Youtube ElvaTazar
Komentar