Senin, 20 Mei 2024 | 23:42
NEWS

Peringatan dari Sri Mulyani, Munculnya Gelombang Baru Covid-19

Peringatan dari Sri Mulyani, Munculnya Gelombang Baru Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Indopolitika.com)

ASKARA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan faktor risiko dari pandemi Covid-19, yang masih membayangi pemulihan ekonomi secara global.

Menurut Sri Mulyani, faktor risiko pertama yang harus diwaspadai adalah munculnya gelombang baru Covid-19. Dikatakan, saat ini episentrum (pusat penyebaran) Covid-19 mulai bergeser ke negara berkembang dan dunia ketiga.

Faktor kedua, kebijakan proteksionsime dari negara-negara seiring dengan pemulihan ekonomi.

"Semua negara sekarang fokus ke domestik baik di ekonomi, sosial, dan politik," ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, hari ini Rabu (2/6). 

Faktor risiko ketiga, inflasi di Amerika Serikat sebesar 4,2 persen pada April 2021 yang berpotensi menjadi penentu dari kebijakan moneter di Amerika Serikat pada 2022.

Dikatakan Sri Mulyani, beberapa hal tersebut perlu diwaspadai walaupun terdapat indikasi perkembangan positif dari perekonomian global.

Seperti stabilitas pasar keuangan, perdagangan global yang terus membaik, harga komoditas yang terus naik, dan perkembangan vaksinasi global.

Sementara itu, di Indonesia, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2 sampai dengan 5,8 persen pada 2022.

Adapun proyeksi pemerintah tersebut juga sejalan dengan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD, dan Consensus Forecast, di kisaran 5,0 sampai dengan 5,8 persen.

Akan tetapi, catatan dari seluruh proyeksi ekonomi mengatakan seluruh proyeksi pertumbuhan tergantung terhadap sejumlah faktor. Misalnya, vaksinasi dan pengendalian Covid-19, pemulihan kepercayaan masyarakat (konsumen), serta pemulihan ekonomi global yang akan pulih secara berkelanjutan.

"Jadi subject-to-nya ini yang tidak di dalam kontrol pemerintah. Namun yang controllable bagi pemerintah yaitu vaksinasi dan pengendalian akan coba untuk ditingkatkan," pungkasnya.

Komentar