Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac Akhirnya Disahkan WHO
ASKARA - Penggunaan vaksin Covid-19 dengan merek Sinovac akhir disahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengesahan tersebut sekaligus berita bagus bagi negara-negara miskin yang tidak memiliki kemampuan untuk menguji efikasi vaksin Sinovac.
Di sisi lain, pengesahan Sinovac sekaligus menegaskan vaksin buatan Cina tersebut akan masuk dalam program COVAX WHO.
Selama ini, vaksin yang paling banyak dikirim WHO ke negara-negara berkembang adalah AstraZeneca karena harganya terjangkau dan mudah penyimpanannya.
"Sekarang adalah momen yang krusial untuk segera mendistribusikan vaksin ini ke orang-orang yang membutuhkan," ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menukil kantor berita Reuters, Rabu (2/6).
Dengan pengesahan ini, Sinovac menjadi vaksin Covid-19 kedelapan yang diakui WHO. Namun apabila dilihat dari sisi asal negara produsennya, Sinovac adalah vaksin Covid-19 kedua asal Cina, setelah vaksin Sinopharm.
Adapun hasil uji WHO menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac memiliki efikasi sebesar 51 persen untuk mencegah gejala yang parah. Hal itu sejalan dengan pengujian yang dilakukan badan regulator di berbagai negara, dimana angka efikasi Sinovac berada direntang 51-94 persen.
Pihak Sinovac sendiri mengatakan sudah mendistribusikan kurang lebih 600 juta dosis vaksin Covid-19 hingga 31 Mei 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 430 juta di antaranya telah disuntikkan ke masyarakat.
"Uji klinis telah memberikan bukti kuat yang mendukung penggunaan vaksin Sinovac di 40 negara," jelas CEO Sinovac, Weidong Yin dalam keterangannya menanggapi pengesahan WHO.
Komentar