PDIP Tolak Berkoalisi, Presiden PKS Singgung Imbas Pilpres 2014 dan 2019
ASKARA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu angkat bicara terkait pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menolak berkoalisi dengan partainya.
Dikatakan Syaikhu, pihaknya sangat menghormati keputusan PDIP. Namun, pihaknya akan tetap membangun silaturahmi dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
“Silaturahmi kebangsaan juga akan menjadi sikap politik kita yang semakin moderat, karena dengan silaturahmi kebangsaan kita membangun titik temu dengan elemen bangsa dan menghormati berbagai perbedaan,” kata Syaikhu dalam pidato acara puncak HUT PKS ke-19 secara virtual, Minggu (30/5).
Menurut Syaikhu, jika sudah menjalin komunikasi dan akhir perbedaan sikap politik masih tetap ada maka pihaknya menghormati.
Lantaran itu, jika ada partai politik yang enggan berkoalisi dengan PKS, dirinya tak mempermasalahkan. Namun menurutnya silaturahmi antar parpol jangan ditinggalkan lantaran perbedaan pandangan politik.
“Seperti halnya ada sikap partai yang tidak mau berkoalisi dengan PKS, silakan saja itu sikap politik dan PKS akan tetap bagaimana dengan jati dirinya tapi tidak melepaskan silaturahmi dengan elemen bangsa,” ungkapnya.
“Sehingga dengan itulah kita bisa insyaallah membangun demokrasi yang lebih kokoh dan kuat di negeri kita tercinta,” imbuh Syaikhu.
Ditambahkan Syaikhu, bilamana imbas adanya Pilpres 2014 dan 2019 silam membuat polarisasi di masyarakat terjadi. Karenanya kondisi yang ada sekarang bukan sesuatu yang ideal.
“Oleh karena itu dengan silaturahim ini bisa meminimalisir berbagai keterpecahan-keterpecahan dan pertikaian-pertikaian sesama anak bangsa.
Silaturahim kebangsaan adalah ikhtiar untuk memberikan keteladanan di tengah perbedaan pandangan politik yang terbelah, kita masih bisa membangun kesamaan pandangan sebagai anak bangsa,” tandasnya.
Komentar