Rabu, 24 April 2024 | 10:16
OPINI

Muisjes (Meses), Kesenangan Noni-noni Belanda Tempo Doeloe

Muisjes (Meses), Kesenangan Noni-noni Belanda Tempo Doeloe
Meses

Muisjes dalam Bahasa Indonesia disebut Meses, yakni bulir-bulir lonjong kecil dari cokelat yang biasanya ditaburkan pada irisan roti tawar setelah dibubuhi mentega. Atau sekarang ini ditaburkan di atas kue donat.  Di Belanda, mereka menyebut meses cokelat dengan kata Hagelslag.

Konon, pada zaman koloni, yang suka makan roti dengan hagelslag adalah noni-noni kecil Belanda yang dipanggil “meisje” (meses). Karena susahnya pelafalan hagelslag di lidah orang Indonesia, maka hagelslag menjadi Meses.

Perusahaan De Vries en Zonen, yang merupakan produsen meses terbesar di Belanda. Gerard, putera dari pendiri perusahaan inilah yang menciptakan mesin pembuat meses pada tahun 1936.

Pada awalnya, orang-orang meremehkan penemuan kecil ini. Tetapi siapa yang menyangka kalau sekarang hagelslag menjadi teman makan roti paling populer di Belanda.

Sedikitnya ada 600 juta roti lapis yang dimakan dengan hagelslag di Belanda setiap tahun. Jumlah yang tidak sedikit disbanding dengan jumlah penduduknya yang hanya sekitar 16 juta orang.

Namun yang dikenal sebagai muisjes di Belanda bahan bakunya bukan dari cokelat, tetapi dari adas manis (aniseed) yang disalut dengan gula dan pewarna.

Kata muisjes (muis berarti “tikus” dan dengan diberi akhiran –je menjadi ‘tikus kecil’). Muijsjes dalam bahasa Inggris sering disebut dengan “sprinkle” (atau chocolate sprinkle) atau “jimmies”. Sedangkan dalam bahasa Perancis disebut “nonpareil” (makna harfiahnya ‘tak ada tandingannya’).

Di Australia dan Selandia Baru, Muijsjes diberi nama unik, “hundreds and thousands”.  Satu-satunya kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah, bahwa meses asli kuliner negeri Belanda.

Di Belanda, terdapat tradisi menyantap muisjes di atas biskuit atau roti panggang bundar, yang disebut beschuit (beschuit met muisjes). Ini dilakukan bila ada kelahiran bayi.

 Pada pengunjung bayi perempuan akan disajikan biksuit dengan muisjes berwarna merah muda, sedangkan bayi laki-laki akan diberikan biskuit dengan muisjes berwarna biru.  Sementara itu, muisjes dengan warna orange (jingga) hanya disajikan pada kelahiran putra-putri kerajaan.

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar