Korban Meninggal Bencana NTT 163 Orang, 45 Masih Hilang
ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban meninggal dunia dan orang yang masih hilang akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, secara keseluruhan korban mencapai 210 jiwa hingga data pada, Kamis (8/4) malam.
"Untuk keseluruhan korban meninggal NTT sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang, sedangkan NTB 2 meninggal. Total seluruhnya mencapai 210 orang," kata Doni dalam YouTube BNPB.
Doni merincikan data di NTT yakni Kabupaten Flores Timur 71 orang dan lima orang masih hilang. Kabupaten Lembata 43 orang meninggal dan 25 hilang. Lalu, Kabupaten Alor ada 27 orang meninggal dan 14 hilang.
Sedangkan Kabupaten Malaka enam orang dinyatakan meninggal. Selanjutnya Kabupaten Kupang tercatat tiga orang meninggal dan satu hilang, Kota Kupang enam orang meninggal.
"Kabupaten Sikka satu meninggal, Kabupaten Sabu Raijua dua meninggal, Kabupaten Rote Ndao dua meninggal, dan Kabupaten Ngada dan Ende masing-masing satu orang. Dan NTB dua orang," beber Doni.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang angin siklon tropis, hingga tanah longsor.
Status tanggap darurat tersebut berlaku sejak 6 April sampai 5 Mei 2021 dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.
"Terhitung mulai tanggal 6 April sampai 5 Mei 2021," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, melalui keterangan tertulisnya.
Komentar