Sabtu, 27 April 2024 | 19:44
NEWS

11 Orang Meninggal dan 16 Masih Hilang Diterjang Banjir Bandang di Lembata

11 Orang Meninggal dan 16 Masih Hilang Diterjang Banjir Bandang di Lembata
Pascabanjir bandang di Lembata (Dok BPBD)

ASKARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu (4/4), pukul 19.00 WITA. 

BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir merupakan Desa Waowala, Desa Tanjung Batu dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.

Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.

"Data terakhir berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (5/4).

BPBD masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut. "Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang," imbuhnya. 

Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.

Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 - 9 April 2021. 

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 - 6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.

Komentar