Selasa, 21 Mei 2024 | 06:11
NEWS

Kilang Balongan Terbakar, Segera Bentuk Tim Investigasi

Kilang Balongan Terbakar, Segera Bentuk Tim Investigasi
Kilang Balongan terbakar. (Dok. Antara)

ASKARA - Kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu tepatnya pada tangki T-310G terbakar, Senin (29/3) dini hari. Kebakaran terjadi saat hujan dengan intrensitas tinggi dan petir saling bersahutan.

Kobaran api dari kejauhan tampak membumbung ke udara dan membuat langit Indramayu yang mulanya gelap berubah merah menyala. Api yang membumbung tinggi terlihat hingga radius lima kilometer.

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengatakan, laporan PBPD Kabupaten Indramayu, tercatat ada 70 korban terdampak kebakaran. Berdasarkan laporan PT Pertamina ada lima warga menjadi korban karena kebetulan melintas di jalan dekat kilang yang meledak.

RU VI Balongan merupakan kilang ke enam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utama mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, non BBM dan petrokimia.

Wakil rakyat yang membidangi ESDM, Iptek dan lingkungan hidup itu meminta agar segera dibentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran.

"Terkait musibah kebakaran Kilang Pertamina RU VI Balongan dini hari tadi saya turut berbela sungkawa atas musibah ini. Kami mendorong agar segera dibentuk tim investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini," tutur Rofik.

Legislator dari Dapil VII Jawa Tengah itu juga meminta agar Pertamina dibantu dengan BPBD Kabupaten Indramayu segara melakukan langkah evakuasi bagi warga yang berada di sekitar kilang. 

"Dan memastikan keamanan dan pemenuhan bantuan untuk kebutuhan warga di pengungsian," kata Rofik Hananto.

Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 200an warga yang diungsikan di Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.

Rofik Hananto juga meminta agar Pertamina dapat memastikan pasokan BBM di Banten, DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat tetap terjaga dengan baik. 

"Saya minta PT Pertamina memastikan pasokan BBM terjaga dengan baik. Jangan sampai dengan musibah kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan dapat mengakibatkan krisis BBM dan ketergantungan terhadap impor BBM," jelasnya.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu menambahkan, RU VI Balongan merupakan pemasok utama BBM untuk DKI, Banten dan sebagian Jabar. Dibangun tahun 1994 dengan teknologi baru dan nilai keekonomian sangat baik.

RU VI Balongan juga masuk dalam Program Strategis Nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) PT Pertamina. Untuk Balongan saat ini sedang proses pemancangan (pilling) untuk peningkatan kapasitas produksi kilang dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD juga peningkatan produksi naptha dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD. (beritalima)

Komentar