Minggu, 05 Mei 2024 | 09:28
NEWS

Kapolda Sulsel: Bom di Depan Gereja Katedral Makassar Berdaya Ledak Tinggi

Kapolda Sulsel: Bom di Depan Gereja Katedral Makassar Berdaya Ledak Tinggi
Detik-detik bom meledak di depan Gereja Katedral (Dok tangkapan layar)

ASKARA - Bom bunuh diri yang meledak di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu pagi (28/3) disebut berdaya ledak tinggi. 

Demikian diungkapkan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Merdisyam terkait analisis awal peristiwa tersebut.

"Berdasarkan analisis tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakitnya sangat paham dalam hal peledakan," ujar Irjen Merdisyam.

Dia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.

Dia menyatakan, tim dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut.

"Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya. 

Ledakan bom terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu, sekitar pukul 10.30 WITA.

Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi. 

Irjen Merdisyam mengatakan, korban sementara yang terhitung ada sembilan orang, lima di antaranya adalah sekuriti gereja dan empat lainnya adalah jemaat.

Namun, kemudian ada penambahan korban luka-luka sehingga menjadi 14 korban. (ant/jpnn)

Komentar