Kamis, 09 Mei 2024 | 16:03
NEWS

Kepala BMKG: Kearifan Lokal Harus Dikuatkan untuk Sistem Peringatan Dini Bencana

Kepala BMKG: Kearifan Lokal Harus Dikuatkan untuk Sistem Peringatan Dini Bencana
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (BNPB)

ASKARA - Kearifan lokal atau local wisdom menjadi salah satu bagian dari sistem informasi peringatan dini potensi bencana yang harus tetap dirawat dan ditingkatkan di tiap daerah.

Upaya mitigasi bencana tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur dan sarana prasarana yang dibangun teknologi modern. Perlu adanya pemahaman masyarakat, kearifan yang kemudian menjadi suatu budaya.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa kearifan lokal perlu dicanangkan dengan baik.

"Perlu perkuatan tentang local wisdom," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) di Jakarta, Sabtu (5/3).

Dwi mencontohkan, masyarakat Simeulue di Aceh yang sudah memiliki kearifan lokal mengenai smong atau tsunami. Cerita dan informasi yang disampaikan secara turun-temurun melalui tutur oleh masyarakat kemudian menjadi sistem peringatan dini yang baik sehingga banyak yang selamat dari tsunami 2004 silam. Selain lebih mudah diterima dan dipahami masyarakat, sistem informasi peringatan dini mendorong masyarakat menjadi mandiri.

"Yang ada di Aceh dan beberapa wilayah di Indonesia. Ketika (masyarakat) merasakan goyangan gempa bumi saat berada di pantai sampai 10-20 hitungan, (mereka) terus saja lari ke tempat lebih tinggi. Tidak perlu lagi menunggu sirine dari BPBD," ujar Dwi.

Menyilam pada peristiwa gempa dan tsunami Palu tahun 2018 yang menelan korban jiwa sebanyak 2045, kemunculan gelombang tsunami berselang kurang lebih dua menit setelah guncangan gempa.

Pada saat itu, sistem peringatan dini yang dimiliki BMKG baru mengeluarkan tanda bahaya pada menit ke empat.

Menurut Dwi, korban jiwa seharusnya dapat ditekan apabila masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman dari kearifan lokal.

Melihat dari fenomena tersebut, dengan kata lain dapat disimpulkan, sistem peringatan dini berbasis tekonologi modern belum cukup membantu masyarakat dalam memitigasi bencana. 

"Perlu adanya aspek dari sisi kearifan lokal dan juga infrastruktur evakuasi yang memadai. Sehingga local wisdom itu yang harus dicanangkan," jelas Dwi.

Komentar