Sabtu, 20 April 2024 | 13:27
NEWS

Kemenlu: Bukan Waktu yang Tepat Berkunjung ke Myanmar

Kemenlu: Bukan Waktu yang Tepat Berkunjung ke Myanmar
(Antara/Reuters)

ASKARA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dipastikan tidak akan terbang ke Myanmar untuk melakukan pembicaraan mengenai konsolidasi di tengah kudeta militer di negara itu.

"Melihat berbagai perkembangan yang ada saat ini dan setelah berkonsultasi dengan sejumlah negara ASEAN lainnya saat ini bukan merupakan waktu yang tepat melakukan kunjungan ke Myanmar," kata Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah, Rabu (24/2).

Kemenlu sempat membuka opsi melakukan kunjungan ke Ibu Kota Naypyidaw untuk mencari solusi di tingkat ASEAN. Rencana ini disusun dengan mempertimbangkan perkembangan situasi di Myanmar. Namun, situasi yang tidak dapat diprediksi tersebut mengurungkan niat delegasi Indonesia berkunjung ke sana. 

Kendati demikian, Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi. 

"Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan semua pihak di Myanmar. Indonesia akan terus melakukan konsultasi dengan negara ASEAN lainnya mengenai setiap perkembangan yang ada," jelas Teuku Faizasyah.

Sebelumnya, Kantor KBRI Yangon digeruduk demonstran anti kudeta. Mereka memprotes sikap Indonesia yang diklaim mendukung junta militer sambil membawa foto pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan juga poster yang bertuliskan perlawanan kepada pemilu militer.

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021 dengan landasan kecurangan pemilu. Partai Aung San Suu Kyi memenangkan pemungutan suara. Militer lantas menjanjikan pemilu baru tapi tanpa menetapkan jadwal yang tepat. Kudeta itu menyulut protes dari masyarakat dunia.

Komentar