Kamis, 25 April 2024 | 06:54
NEWS

Dokter Tirta Nilai Kerumunan Sambut Jokowi di NTT Tak Salah, Singgung Pertanyaan Atta Halilintar

Dokter Tirta Nilai Kerumunan Sambut Jokowi di NTT Tak Salah, Singgung Pertanyaan Atta Halilintar
Kerumunan Jokowi di NTT (tangkapan layar)

ASKARA - Relawan Covid-19 dr Tirta Mandira Hudhi tak menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal kerumunan ketika kunjungan kerja di Maumere, Sikka, NTT pada, Selasa (23/2) kemarin. 

Dia menilai, dalam peristiwa itu tidak ada ajakan berkumpul dari Presiden Jokowi.

Menurut dia, kejadian kerumunan itu murni antusias masyarakat yang ingin menyambut Kepala Negara. Maka seharusnya itu merupakan tugas protokoler mengendalikan kerumunan.

"Pak Jokowi tidak sama sekali mengajak berkumpul, apalagi bikin promo, bikin undangan, bikin tiket, apalah. Semua <i>pure</i> antusias yang ramai-ramai datang menyambut Presiden, ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emang kalah jumlah," kata dr Tirta melalui akun Instagram-nya, Rabu (24/2)

Pada salah satu video, kendaraan yang ditumpangi Jokowi sempat dikejar warga yang ingin menyapa. Tampak protokoler sampai kewalahan.

Padahal di video, tampak Jokowi sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan protokol, tapi warga tetap mengerubungi mobil.

"Ga mungkin mobil terus melaju kan? Satu-satunya cara agar bubar, ya mau ga mau Pakde keluar dari atap, dan menyapa dan meminta warga kembali ke rumah masing-masing," ucap Tirta.

Kendati demikian, kejadian ini perlu menjadi refleksi agar tim protokoler lebih berhati-berhati mengatur agenda dan alur massa di lapangan ketika kunjungan Jokowi.

"Atas kejadian ini, pihak biro pers istana juga sudah klarifikasi, dan bagi saya sudah jelas. Semoga ke depannya istana lebh selektif dan protektif jika agenda pak presiden di lapangan, karena antusiasme warga yang sangat besar," tandasnya.

Bercermin kejadian itu, dia menjadi teringat pertanyaan Atta Halilintar kepadanya beberapa waktu lalu soal banyaknya orang yang mengajak berfoto ketika bepergian.

Saat itu, Atta bertanya apakah kerumunan warga itu salahnya atau bukan. "Apa yang ditanyakan Atta Halilintar ini persis dialami Pak Jokowi di NTT," cetus dokter lulusan UGM itu.

Komentar