Sabtu, 27 April 2024 | 01:28
NEWS

Wakil Gubernur DKI Bantah Sembunyikan Data Banjir

Wakil Gubernur DKI Bantah Sembunyikan Data Banjir
Banjir di Jakarta (Askara/Dhika)

ASKARA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membantah pihaknya tidak transparan dalam menyampaikan data terkait banjir selama beberapa tahun silam.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul data banjir yang disampaikan Pemprov DKI melalui media sosial hanya menampilkan data tahun 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, dan 2021.

Menurutnya semua yang disampaikan pihaknya tentang banjir merupakan sebuah fakta. Pemprov DKI memastikan tidak menyembunyikan data apapun.

"Ini fakta dan data. Tidak ada data yang disembunyikan. Semuanya sesuai data dan fakta. Tidak mungkin setiap tahun dipaparkan," kata Ahmad Riza di Jakarta, Senin (22/2) malam.

Dia bahkan menyampaikan kepada seluruh warga Jakarta, jika ingin melihat atau mengakses data banjir dari tahun ke tahun bisa melakukan kroscek di Dinas Sumber Daya Air.

"Kalau teman-teman mau data setiap tahun, ada datanya. Titik-titiknya ada, semua lengkap. Silakan cek di Kominfo dan SDA. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar, yang hujan ekstrem saja," jelas Ariza disapanya.

Menganai data banjir yang dipaparkan, menurutnya menunjukkan adanya penurunan yang siginifikan saat menghadapi cuaca esktrem. Selain itu, ada penurunan jumlah pengungsi.

"Jumlah pengungsi mulai dari 154.000, 227.000 sampai 276.000, 333.000 sampai tahun ini hanya 3.311 pengungsi," tandasnya.

Data peristiwa banjir yang pernah melanda Jakarta dipublikasikan Pemprov DKI melalui platform media sosial termasuk Instagram pada Minggu (21/2). Pemprov DKI Jakarta menampilkan data tahun 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, dan 2021.

Berdasarkan data tersebut, jumlah RW yang dilanda banjir paling banyak terjadi pada 2007. Pada tahun tersebut, tepat tanggal 2 Februari, sebanyak 955 RW terendam banjir. Luas area yang kebanjiran kala itu adalah 455 km persegi. Banjir kala itu surut dalam 10 hari.

Banjir dengan jumlah RW paling banyak terendam kedua terjadi pada 11 Februari 2015. Ketika itu, sebanyak 702 RW terkena dampak banjir dengan area yang tergenang seluas 281 km persegi, dan waktu surutnya selama 7 hari.

Sementara pada 20 Februari 2021 kemarin, Pemprov DKI mencatat sebanyak 113 RW dilanda banjir. Luas area yang tergenang, yakni 4 km persegi.

Komentar