Minggu, 05 Mei 2024 | 13:15
NEWS

Longsor Ancam Puluhan Rumah, Warga 2 Kampung di Garut Terpaksa Diungsikan

Longsor Ancam Puluhan Rumah, Warga 2 Kampung di Garut Terpaksa Diungsikan
Ilustrasi longsor (Dok wartakota)

ASKARA - Puluhan rumah yang terletak di dua kampung di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat terancam longsor.

Hal itu diketahui dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan mengungkapkan, warga di dua kampung yang sudah berada di pinggir jurang itu terpaksa diungsikan. 

"Total terdampak dan terancam (longsor) 24 kepala keluarga dengan 76 jiwa," uajr Tubagus Agus Sofyan, Minggu (14/2).

Dikatakan Tubagus, 24 KK itu menempati 21 rumah. Dua di antaranya dengan penghuni tujuh jiwa sudah terdampak longsor, dan 19 rumah dengan jumlah penghuni 53 jiwa terancam longsor. 

Puluhan rumah itu berada di Kampung Babakan Kawung, dan Kampung Cipageur yang berada persis di atas longsoran tanah tebing setinggi 50 meter dengan longsoran sekitar 500 meter. 

Kejadian tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu itu terjadi 12 Februari 2021 pukul 20.00 WIB, karena hujan deras.

Menurut Tubagus, warga yang rumahnya terancam bencana longsor itu sementara mengungsi di Madrasah Nurul Iman, dan rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana. 

Tim BPBD Garut bersama masyarakat juga melakukan patroli rutin pada siang dan malam hari untuk memantau pergerakan tanah yang sebelumnya longsor.

"Antisipasi dari warga membentuk ronda malam khusus pemantauan aktivitas pergerakan tanah," jelas Tubagus.

Seorang warga yang mengungsi bernama Herlina (42) mengatakan, sebelum terjadi longsor warga merasakan ada getaran. Hal itu membuat mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. 

Hingga kini Herlina bersama keluarganya memilih bertahan di pengungsian, meski barang-barang miliknya masih berada di rumah yang sebelumnya terdampak longsor.

"Barang saya belum dievakuasi. Saya menyelamatkan diri sama keluarga saja, karena barang mau dibawa ke mana, di sini juga sudah penuh," ucap Herlina. (ant/jpnn)

Komentar