Kamis, 23 Mei 2024 | 17:35
NEWS

19.435 Orang Mengungsi di 25 Titik Usai Gempa Sulbar

19.435 Orang Mengungsi di 25 Titik Usai Gempa Sulbar
Dampak Gempa Sulbar 1 (Dok BNPB)

ASKARA - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa dengan magnitudo 6,2 yang melanda Sulawesi Barat, Jumat (15/1) kemarin. 

Jumlah pengungsi tersebut tercatat hingga pukul 08.00 WIB, Senin (18/1). Dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane.

Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

"Di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Senin (18/1).

Sementara, korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.

Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. 

"Total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang," tuturnya. 

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

"Saat ini tim personel BNPB masih melakukan assestment untuk wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene," jelas Raditya. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene pada, Sabtu (16/1) kemarin.

BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan. 

Komentar