Sabtu, 20 April 2024 | 09:12
NEWS

Temuan Diduga dari Pesawat Sriwijaya, TNI AU: Sangat Jelas Sekali

Temuan Diduga dari Pesawat Sriwijaya, TNI AU: Sangat Jelas Sekali
Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air (Dok Beritasatu)

ASKARA - TNI Angkatan Udara (AU) menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air di selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

TNI AU melakukan pemantauan dan pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari udara. 

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," kata Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai melakukan pemantauan melalui udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (10/1).

"Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," kata Marsekal Muda Henri.

Asops KSAU bersama sejumlah personel TNI AU melakukan pemantauan udara di sekitar perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, dengan menggunakan helikopter EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor. 

Observasi yang dilakukannya untuk mencari pesawat Sriwijaya SJ-182 itu dengan menerbangkan dua helikopter untuk menuju koordinat hilangnya pesawat tersebut, yakni 0555 23 LS dan 1063605 Bujur Timur.

"Kemudian, kami menggunakan cara pencarian sistem ladder dengan jarak 9 mile atau kurang lebih 15 km dengan jarak pencarian sekitar 3 mile dengan ketinggian mulai dari 1.000 feet kurang lebih 300 meter. Kami mencari sampai 4 kali," ujar Henri. 

Lokasi penemuan tumpahan minyak itu, kata dia, di selatan Pulau Laki.

Ia pun meyakini bahwa itu merupakan tumpahan minyak karena kelihatan sekali anomali airnya.

"Adanya sebaran, banyak sekali material," ujarnya. 

Tim SAR dari TNI AU juga menemukan banyaknya serpihan yang diduga dari badan pesawat Sriwijaya. 

Pada pencarian pertama, kata Henri, belum ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Namun, setelah melakukan pencarian lebih dekat ditemukan banyaknya serpihan.

"Banyaknya serpihan. Saya tak yakin apakah itu serpihan sampah laut, yang jelas itu sampah. Sampah itu terdiri atas berbagai macam. Akan tetapi, kecurigaan kami itu adalah bagian dari hal-hal yang mudah mengapung dari bagian pesawat," kata Henri. 

Hasil temuan itu telah dilaporkan kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang berada di KRI John Lie (358) dan posko yang berada di KRI Parang-647. 

"Hasil temuan itu langsung kami laporkan ke posko di KRI Parang dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono," ujar Henri. 

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. (jpnn)

Komentar