Jumat, 10 Mei 2024 | 21:15
NEWS

Jangan Sampai Belajar Tatap Muka Jadi Klaster Baru Covid-19

Jangan Sampai Belajar Tatap Muka Jadi Klaster Baru Covid-19
Ilustrasi. (Antara)

ASKARA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mattalitti meminta 14 provinsi yang mengklaim siap menerapkan belajar tatap muka untuk tidak mengabaikan penyebaran virus Covid-19. 

LaNyalla meminta penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan dengan ketat kalau belajar tatap muka benar-benar digelar.

"Jangan sampai justru belajar tatap muka menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," katanya, Selasa (5/1). B

Senator Dapil Jawa Timur itu berharap proses pembelajaran tatap muka dipersiapkan secara matang. 

"Lakukan persiapan dengan sematang mungkin dan wajib menerapkan protokol kesehatan," kata LaNyalla.

Dia berharap, pihak terkait mengkaji terlebih dahulu model pembelajaran yang akan dilakukan saat tatap muka nanti. 

"Timing-nya harus tepat. Selain itu, metode pembelajarannya juga harus dipersiapkan dengan matang. Jadi para siswa, orang tua, dan juga guru tetap terjaga kesehatannya," terang LaNyalla.

Tidak hanya itu, LaNyalla juga meminta proses belajar tatap muka tidak menjadi kontradiktif dengan upaya pemerintah yang sedang mempersiapkan vaksin. 

"Seperti yang sama-sama kita ketahui, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah. Artinya, ada upaya serius dari pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Tentunya hal ini harus sama-sama kita dukung," jelasnya.

LaNyalla mengaku siap mendukung proses belajar tatap muka kalau keamanan terjaga. 

"Ya, itu, safety harus diutamakan. Pihak sekolah dan pihak terkait juga harus tegas jika kondisi sudah tidak memungkinkan," ujarnya.

Adapun, 14 provinsi yang disebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap belajar tatap muka adalah Jawa Barat, Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Barat. (jpnn)

Komentar