Kamis, 09 Mei 2024 | 18:44
NEWS

Banyak Makan Korban, KNKT Soroti Kondisi Tol Cipali

Banyak Makan Korban, KNKT Soroti Kondisi Tol Cipali
Ilustrasi. (Kesatu/Net)

ASKARA - Angka kecelakaan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terbilang cukup tinggi. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat, angka kecelakaan di Tol Cipali selama 2020 dalam satu bulan rata-rata bisa mencapai 36 kali. 

Tol terpanjang di Indonesia itu pun memakan banyak korban jiwa dalam jumlah cukup banyak.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengaku prihatin dengan tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali yang sebagian besar yakni 80 persen disebabkan oleh kesalahan faktor manusia.

"Terakhir terjadi kecelakaan yang memakan korban tewas 10 orang," katanya, Jumat (18/12).

Menurut Soerjanto, kasus kecelakaan di Tol Cipali perlu mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan, termasuk dari pengelola jalan tol serta pemilik kendaraan bermotor, terutama truk.

Hasil investigasi yang dilakukan KNKT, kecelakaan paling banyak dialami truk yang mogok di bahu jalan dan ditabrak dari belakang oleh kendaraan lain. Akibat kerasnya benturan maka kendaraan yang menabrak sampai masuk dan ringsek di kolong truk yang mogok. 

"Ini yang menyebabkan banyak korban tewas terjepit di kolong truk," kata Soerjanto.

Untuk menghindari tabrakan dari belakang, KNKT menyarankan agar pemilik truk memasang bemper belakang di kendaraannya sehingga agar terjadi kecelakaan tidak terlalu fatal.

"KNKT juga sudah merekomendasikan kepada pengelola tol agar kendaraan yang mogok dan parkir di bahu jalan, sesegera mungkin diderek ke tempat aman agar terhindar tabrakan dari belakang," jelas Soerjanto.

Dia mengatakan, saat ini tidak ada ketentuan harus berapa lama kendaraan mogok di bahu jalan harus diderek ke lokasi aman. Bahkan pihaknya menemukan pernah ada truk yang mogok selama tiga hari di bahu jalan tapi tidak diderek.

"Ini berakibat ada truk yang mogok di bahu tol ditabrak dari belakang oleh sebuah kendaraan. Tapi karena tidak segera diderek beberapa hari kemudian ditabrak lagi dari belakang oleh kendaraan lain," ujar Soerjanto. (kesatu)

Komentar