ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menanggapi perihal pandangan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung orang zalim. 

Menurut Mahfud, hal itu bagus, tapi itu menjadi pengingat bagi Ustaz Abdul Somad.

"Bagus. Itu berlaku bagi UAS juga yang banyak bergandeng dengan berbagai orang," kata Mahfud MD menanggapi pernyataan itu melalui akun Twitter, Minggu (13/12).

Menurutnya, pendapat UAS sebenarnya sejalan dengan yang disampaikan olehnya. Mahfud pernah mengatakan apabila ketidakadilan dibiarkan maka negara akan hancur.

"Sama dengan dalil saya, bahwa jika berlaku tidak adil negara akan hancur, tinggal nunggu waktu. Itu bunyi ayat Qur'an dan Hadits," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. 

Pemerintah saat ini berupaya berlaku adil dengan menerapkan hukum pada siapapun yang melanggar. Termasuk pejabat, ataupun aparat, ketika melanggar akan diproses dengan ketentuan hukum.

"Makanya menteri atau pejabat yang korupsi harus ditangkap, pun preman yang melanggar hukum kita tangkap," cetus Mahfud.

Penegakan hukum dilakukan dengan tegas. Seperti kasus gagal bayar asuransi Jiwasraya. Meski diakuinya masih ada kasus dugaan melanggar hukum yang belum tuntas. 

“4 koruptor Jiwasraya dijatuhi hukuman seumur hidup. Kalau mau cari-cari ya ada saja yang belum tertangkap. Tapi intinya, pemerintah akan runtuh kalau berlaku tak adil, siapa pun,” tandasnya. 

UAS sebelumnya menggunggah potongan video khutbah Mahfud MD di Masjid Al Akbar Surabaya dalam akun Instagramnya. Kala itu, Mahfud menegaskan negara akan hancur jika tidak ada keadilan. Hal ini merujuk pada Alquran Surat An Nisa.

Selain itu, mengutip Hadits Rasulullah SAW tentang kezaliman yang dianggap menyindir polisi ketika melakukan penahanan terhadap Habib Rizieq. 

“Rasulullah berdabda, ‘siapa yang berjalan bersama orang zalim untuk menguatkan orang zalim itu, ia tahu bahwa orang itu zalim. Maka, sungguh ia akan keluar dari Islam,” tulis Ustaz Somad dalam akun Instagram.