Jumat, 19 April 2024 | 05:44
NEWS

Fakta: Ada Kemiripan Erupsi Gunung Merapi dan Semeru

Fakta: Ada Kemiripan Erupsi Gunung Merapi dan Semeru
Gunung Merapi Meletus (Dok BPPTKG)

ASKARA - Kondisi erupsi di Gunung Merapi dan Gunung Semeru saat ini disebut memiliki kemiripan. 

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida. Menurutnya, aktivitas vulkanis kedua gunung api itu masih tinggi.
 
"Ada kubah lava. Ada kemiripan. Merapi masih dilihat potensi kubah lava yang belum muncul," kata Hanik, Sabtu (5/12). 
 
Hanik mengungkapkan, kedua gunung api itu ketika erupsi memiliki ciri awan panas. Fenomena awan panas akan muncul jika ada kubah lava. Saat ini, kubah lava di puncak Gunung Merapi belum teramati BPPTKG.

"Walaupun erupsi eksplosif bisa muncul awan panas bila ada perkembangan," terangnya. 
 
Hanik juga belum bisa memastikan apakah Gunung Merapi akan berakhir dengan letusan atau menurun statusnya. 

Gunung Merapi berstatus waspada sejak Mei 2018 hingga 4 November 2020. Status gunung tersebut menjadi siaga pada 5 November 2020 hingga saat ini.

"Intensitas menurun sedikit, fluktuatif. Fluktuasinya masih tinggi. Kalau akan menurun atau tak jadi erupsi, kami masih menunggu datanya karena potensi erupsi masih ada," kata dia.


 
Hanik menegaskan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi meski cenderung tak erupsi besar. Ia berharap apabila erupsi, dampaknya bisa ditangani dengan baik.
 
"Saat ini kalem tapi tinggi. Mudah-mudahan bisa dihadapi bersama-sama Insyaallah akan memberikan manfaat ke kita setelah erupsi terjadi," jelasnya.
 
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso menambahkan, grafik aktivitas vulkanis secara keseluruhan tak menurun. Meskipun, kata dia, tak ada peningkatan tajam.
 
"Sehingga probabilitas (erupsi) seperti 2010 kecil. Erupsi efusif bisa seperti 2006. Volumenya yang tinggi bisa lebih besar dari 2006. Melihat data pemantauan ini harus dalam periode lebih panjang," ujar Agus.

Komentar