Yuk Kita Ke Belanda (Bag. 3)
Bunga Tulip, Bersemi Di Turki Merekah Di Belanda
Artikel ini dipersembahkan untuk Saudari Liya Yuliaa. Ik hou van bloemen = saya senang bunga.
Bunga mewakili berbagai ungkapan, mulai rasa cinta hingga belasungkawa. Maka tidak heran bila bunga dikagumi banyak orang. Beberapa negara malah menjadikan bunga sebagai ciri khasnya. Contohnya negara Jepang yang terkenal dengan sebutan negeri bunga sakura. Sementara Belanda memilih bunga tulip sebagai simbolnya. Padahal, sejarah mencatat bahwa bunga tulip sebenarnya berasal dari Turki bukan asli Belanda.
Rakyat Turki adalah orang pertama yang membudidayakan bunga tulip pada awal tahun-1.000-an, tepatnya pada masa kekhalifahan Ustmaniyah. Kata “tulip” diadopsi dari bahasa Turki yang artinya “sorban”, yaitu semacam kain yang dililitkan untuk menutupi kepala.
Memang kalau dilihat sepintas, kuntum bunga tulip menyerupai sorban. Bunga tulip dibawa ke Balanda sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal dari Turki. Bunga tulip juga pernah menjadi bunga termahal di dunia. Pada masa kekuasaan Sultan Ahmed III (1703-1730), bunga tulip memiliki peran penting sehingga masa pemerintahan Sultan Ahmed III juga disebut dengan “Era Bunga Tulip”.
Bunga tulip juga menjadi bunga negara Turki selain Iran yang juga menjadikan tulip sebagai bunga nasional. Para pemain bola Belanda yang pernah hijrah main di Italia, AC Milan, dipanggil tulipani oleh orang Italia. Bahkan pada saat terjadi kelaparan besar ketika Perang Dunia II, orang Belanda menyantap bunga tulip sebagai pengganti sayuran.
Petani bunga di Belanda berhasil merekayasa bunga tulip sehingga memiliki bermacam varian dan warna, mulai dari corak yang bergradasi warna warni hingga poletan yang membuat bunga ini semakin indah, bahkan bunga tulip warna hitam pun ada.
Negara Belanda menjadikan keindahan bunga tulip sebagai sumber devisa. Mereka membuat tempat-tempat budidaya tulip sebagai tujuan wisata, misalnya taman bunga Keukenhof yang tak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Mereka memanfaatkan bunga Tulip bukan sekedar sebagai tujuan wisata tetapi sebagai komoditas unggulan bisnis ekspor mereka.
Dengan inovasi yang luar biasa, bunga tulip menjadi sumber pendapatan utama bagi perekonomian Belanda. Terbukti, jumlah devisa yang diraup Belanda berjumlah sebesar US$ 2,4 miliar hanya dari ekspor bunga tulip. Belanda menguasai 52% pangsa pasar ekspor bunga dunia yang menjadikan negara ini pengekspor bunga terbesar dunia. Untuk mendukung ekspor itu, kota Aalsmeer dijadikan sebagai pusat pelelangan bunga terbesar di dunia.
Taman bunga Keukenhof yang mendapat predikat sebagai Europe’s most valued attractiontelah dikunjungi lebih dari 44 juta pengunjung. Taman bunga ini adalah taman bunga terbesar di dunia. Taman yang luasnya sekitar 32 hektar ini memiliki 7 juta bunga yang ditanam dengan menggunakan tangan dan sekitar 4,5 juta merupakan bunga tulip dengan 100 varietas yang berbeda.
Jadi bisa dibayangkan betapa indahnya Taman Bunga Keukenhof. Jika dilihat dari atas, taman ini menyerupai permadani raksasa yang berwarna-warni dan mempesona. Karena itulah, Taman Bunga Keukenhof dinobatkan sebagai "the most photographed place in the world."
Taman bunga Keukenhof hanya dibuka pada saat musim semi, yaitu dari bulan Maret hingga Mei, maka dari itu kalau mau berkunjung ke Belanda selambat-lambatnya bulan April 2021. Ik wil de Keukenhof zien = Saya ingin melihat Keukenhof. Hartelijk bedankt = terima kasih, tot ziens = sampai jumpa.
Dicari Sukarelawan disainer buku, karena tulisan mengenai Belanda ini mau dijadikan buku untuk dibagikan secara gratis.
Mang Ucup
Menetap di Amsterdam, Belanda
Komentar