Jumat, 26 April 2024 | 14:26
NEWS

Cegah "Panen Kasus" Selama Libur Panjang, Staycation Bisa Jadi Pilihan

Cegah
Ilustrasi Covid-19 (Shutterstock)

ASKARA - Masa libur panjang Natal dan akhir tahun mendatang diharapkan tidak menjadi "musim panen" kasus Covid-19. Hal itu cukup beralasan lantaran bercermin dari libur panjang sebelumnya. 

Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan, peningkatan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif akan terjadi pada sekitar 2 pekan setelahnya. 

"Setiap periode libur panjang berlangsung, panen kasus pasti akan terjadi pada 10-14 hari setelahnya," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Jumat (4/12).

Mengantisipasi masa libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Satgas Covid-19 Pusat menyarankan beberapa hal yang harus dijadikan pelajaran untuk mengantisipasi kenaikan kasus. 

Pertama, kepada seluruh kepala daerah untuk mengoptimalisasi penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan. "Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat," kata Wiku. 

Pemerintah daerah harus berani dan tegas membubarkan kerumunan dan melakukan amplifikasi kampanye 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. 

Masyarakat harus mengerti bahwa di masa pandemi ini, aplikasi 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan. Kedua, masyarakat diminta untuk bijaksana dan sadar untuk meminimalisasi mobilitas. 

Sebab, dari hasil temuan studi Yilmazkuday tahun 2020, menyebutkan peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah. Mengurangi kunjungan ke area publik sebesar 1 persen, sudah dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian Covid-19 per minggu. 

"Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian," ungkapnya. 

Meski sulit, Wiku berharap masyarakat sepenuhnya sadar bahwa pilihan untuk mengurangi kunjungan ke area publik untuk melindungi diri sendiri dan utamanya orang-orang terdekat. 

Ketiga, ada beberapa alternatif kegiatan lainnya yang dapat dipilih dalam mengisi masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Seperti virtual tour ke tempat-tempat wisata dan lainnya. Atau bisa juga memilih untuk staycation (stay vacation).

Pada prinsipnya, pilihan kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk berlibur tanpa menimbulkan kerumunan, yang tentunya meminimalisir potensi penularan Covid-19. 

"Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," pesan Wiku. 

Komentar