Pencopotan Kapolda Metro Jaya Diduga Bagian Persaingan Calon Kapolri
ASKARA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menduga, pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri.
Nana Sudjana menjadi salah satu nama yang bakal menjadi "TB1" menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. Sebab, Kapolri Idham memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang.
"Kapolda Metro sebagai salah satu calon kuat dari geng Solo," kata Neta, dalam keterangan tertulisnya, Senin malam (16/11).
Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.
"Dalam kasus pencopotan Kapolda Jabar yang bersangkutan 'diikutsertakan' karena dianggap membiarkan kerumunan massa dalam acara Habib Rizieq di Jawa Barat," tutur Neta.
Menurut Neta, sejak berkembangnya pandemi Covid-19, Polri sudah bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan. Padahal, Kapolri telah mengeluarkan ketentuan agar bersikap tegas menindak kegiatan yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan masyarakat yang dibubarkan polisi di sejumlah daerah, apakah pesta perkawinan dan lainnya," imbuhnya.
Namun, dalam kegiatan yang dilakukan sejumlah tokoh atau dihadiri seseorang yang berpengaruh polisi tidak berani membubarkannya.
Misalnya dalam Munas PBSI yang dipimpin Wantimpres Wiranto di Tangerang, acaranya tetap berlangsung tanpa dibubarkan polisi. Terbaru terkait kegiatan yang dilakukan sekelompok massa di Petamburan, Jakarta.
"Begitu juga dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan Habib Rizieq sepulang ke Indonesia, polisi tak berdaya membubarkannya," sindir Neta.
Adanya tindakan tegas kepada Kapolda Metro dan Kapolda Jabar ini diharapkan para aparat Kepolisian di daerah bisa bersikap tegas untuk menindak dan membubarkan aksi kerumunan massa di masa pandemi Covid-19.
"Jika mereka tidak berani bersikap tegas, siap-siap mereka ditindak tegas dan dibubarkan atasannya," ujar Neta.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dicopot, Senin (16/11) kemarin dan digantikan Irjen Pol Fadli Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Timur.
"IPW menilai Fadli sangat cocok menjadi Kapolda Metro. Selain pernah bertugas di Jakarta, saat menjadi Kapolda Jatim dia cukup tegas melarang dan membubarkan aksi KAMI," tandasnya.
Komentar