Minggu, 05 Mei 2024 | 21:38
NEWS

Aktivis KAMI Disebut 'Bandel', Penangkapan Hanya Terapi Kejut dari Jokowi

Aktivis KAMI Disebut 'Bandel', Penangkapan Hanya Terapi Kejut dari Jokowi
Neta S Pane (Fajar.co.id)

ASKARA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane merespons penangkapan terhadap aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). 

"Selama rezim Jokowi berkuasa penangkapan petinggi KAMI kemarin adalah penangkapan aktivis kritis yang kelima kalinya," kata Neta dalam siaran persnya, Rabu (14/10). 

Neta mengatakan, empat penangkapan terdahulu dengan tuduhan makar, tetapi akhirnya semua tertuduh dibebaskan. Kasusnya tidak sampai dilanjutkan ke pengadilan.

"Padahal tuduhannya sangat serius, yakni makar, tetapi kok tidak lanjut ke pengadilan," ujar Neta.

Neta berpendapat, rezim Jokowi pun tidak yakin dengan tuduhan makarnya, sehingga setelah ditahan beberapa minggu para aktivis kritis tersebut dibebaskan semuanya. 

"Jadi tiga penangkapan terdahulu yang dilakukan rezim Jokowi hanyalah sekadar terapi kejut buat para aktivis kritis dan buat proses demokrasi," jelas Neta.

Neta menilai, penangkapan terhadap para aktivis KAMI setali tiga uang dengan kasus sebelumnya. Artinya, semua itu tak lain hanya sekadar terapi kejut untuk para pengikut KAMI di tengah maraknya aksi demonstrasi buruh yang menolak UU Cipta Kerja yang kontroversial.

IPW melihat, sejak semula rezim Jokowi sudah mengincar pergerakan dan manuver KAMI, yang dianggap cenderung menjengkelkan. 

Menurutnya, berbagai aksi penolakan di berbagai daerah sudah dilakukan tetapi aktivis KAMI tetap 'bandel' untuk bermanuver.

"Untuk menangkap mereka tidak ada alasan yang tepat. Sebab ujug-ujug menangkap mereka pasti akan ramai-ramai dikecam publik," ujarnya. 

Sehingga, sambung Neta, saat ada momentum aksi demonstrasi menolak UU Ciptaker, penangkapan terhadap para petinggi KAMI pun dilakukan. 

Dia menyatakan penangkapan ini sama seperti dilakukan rezim Jokowi terhadap Hatta Taliwang Cs mapun Eggi Sudjana Cs yang dilakukan saat akan terjadinya aksi demonstrasi besar di periode pertama pemerintahan Jokowi.

"Begitu juga saat ini, saat penangkapan terhadap Syahganda Cs dilakukan, saat itu sedang maraknya aksi demo maupun rencana demo besar," katanya. 

Komentar