Jumat, 26 April 2024 | 01:50
NEWS

Jenderal Andika Tak Ingin Nama TNI AD Dirusak Oknum, Ini Sanksi Tegasnya

Jenderal Andika Tak Ingin Nama TNI AD Dirusak Oknum, Ini Sanksi Tegasnya
Jenderal Andika Perkasa (Istimewa)

ASKARA - Oknum prajurit TNI AD yang terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dinihari (29/8) akan dijatuhkan tiga jenis sanksi sekaligus. 

Demikian ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, saat konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu kemarin (30/8). 

Oknum TNI AD yang terlibat akan dikenai sanksi pidana dan dipecat dari TNI. Selain itu, membayar ganti rugi kerugian yang ditimbulkan. 

"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," tegas Andika. 

Saat ini, sudah 12 prajurit TNI AD diperiksa terkait peristiwa ini. Sementara 19 prajurit lainnya akan dipanggil.

"Selain pasal pidana yang dilanggar masing-masing, akan beda satu dengan lainnya, kita (TNI AD, red) akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya yaitu pemecatan," tegas Andika. 

"Lebih baik kita (TNI AD, red) kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya. Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," kata Andika menegaskan.

Baginya, TNI AD tak masalah kehilangan puluhan prajurit yang melanggar sumpah dengan melakukan penyerangan ini.

Jenderal Andika tidak mau nama TNI dirusak oknum-oknum ini. Selain itu, kata mantan Pangkostrad ini, pihaknya akan membuat mekanisme agar mereka semua yang menjadi tersangka dan menjadi terdakwa, mengganti segala kerusakan maupun biaya-biaya pengobatan. 

"Ada mekanismenya sehingga kita (TNI AD, red) pastikan mereka semua harus membayar. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman mendapat tugas dari saya untuk menghimpun semua kerusakan yang ditimbulkan oleh insiden tersebut dan nanti Pangdam Jaya yang melaporkan kepada saya dan dari jumlah itulah yang nantinya akan dibebankan kepada semua pelaku yang terlibat apapun perannya," jelas Andika.

Sehingga, tambah dia, tidak ada lagi orang hanya pasrah, menyerahkan diri, sama sekali tidak. 

"Mereka juga harus bertanggung jawab karena tindakan mereka itu buntutnya panjang. Banyak nasib orang yang kemudian terpengaruh oleh tindakan-tindakan mereka," tuturnya. 

Mabes AD juga sudah menyiapkan lapisan-lapisan apabila ada yang berusaha berbohong dalam pemeriksaan atau menyembunyikan atau bahkan menghilangkan bukti keterlibatan. 

"Jadi tidak akan ada lagi, perlakuan harus berbeda kepada mereka yang kooperatif dan kepada mereka yang berusaha menyembunyikan. Tidak ada lagi, sama saja begitu saja," kata Jenderal TNI Andika Perkasa. (ant/jpnn)

Komentar