Minggu, 05 Mei 2024 | 21:14
NEWS

Menteri Nadiem Tak Pernah Diajak Prabowo Bahas Pendidikan Militer Perguruan Tinggi

Menteri Nadiem Tak Pernah Diajak Prabowo Bahas Pendidikan Militer Perguruan Tinggi
Mendikbud Nadiem Makarim (Antara)

ASKARA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengaku tidak tahu menahu dan tidak pernah diajak berbicara soal wacana pendidikan militer di perguruan tinggi dalam program bela nega.

Kemenhan, menurut dia, belum pernah memperbincangkan mengenai program pendidikan militer kepadanya. 

"Tidak ada diskusi sama sekali. Itu adalah spekulasi saja," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR yang disiarkan langsung TVR Parlemen yang diikuti dari Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Nadiem, yang dibahas bersama Kementerian Pertahanan adalah konsep Kampus Merdeka yaitu mahasiswa bisa mengambil masa kuliahnya satu semester di perusahaan, satu semester pertukaran di kampus lain, dan satu semester mengajar di kampus. 

Bagi Nadiem, pendidikan militer itu sendiri bukanlah sesuatu yang wajib tetapi sukarela.

"Bisa mengambil program tersebut secara sukarela, misalnya pelatihan perwira seperti di Amerika Serikat. Kalau mahasiswa ingin mengikuti, dia berhak dapat SKS (satuan kredit semester)," jelasnya. 

"Jadi pendidikan militer itu sukarela. Sama seperti Kampus Merdeka. Mana mungkin kita dorong Merdeka Belajar, tetapi memaksa mahasiswa untuk belajar militer. Azasnya kemerdekaan, sukarela. Mahasiswa dan siswa memilih sendiri."

Mendikbud menegaskan tidak akan ada pemaksaan. Tidak akan ada kurikulum terkait pendidikan militer atau bela negara yang diwajibkan atau dipaksakan di universitas.

Komisi X DPR mengadakan rapat kerja bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dengan sejumlah agenda antara lain tentang pembelajaran jarak jauh dan laporan keuangan APBN 2019. (Antara)

 

Komentar