Senin, 29 April 2024 | 06:38
NEWS

Kasihan, Gerombolan Paus Pilot Terdampar Hanya Seekor yang Selamat

Kasihan, Gerombolan Paus Pilot Terdampar Hanya Seekor yang Selamat
Paus Pilot terdampar di pantai Lie Jaka (Dok Pikiranrakyat.com)

ASKARA - Sebanyak 11 ekor paus jenis paus pilot atau yang dikenal dengan sebutan Short-Finned Pilot Whale ditemukan terdampar di pantai Lie Jaka, Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Kamis (30/7). 

"Berdasarkan hasil pemantauan visual menunjukkan bahwa sejumlah paus berjenis paus pilot," kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji di Kupang. 

Ikram mengatakan, dari 11 ekor paus pilot yang terdampar 10 ekor di antaranya dinyatakan mati sementara satu ekor lagi berhasil diselamatkan warga dan nelayan setempat.

Ikram menambahkan untuk ukuran paus tersebut diperkirakan berkisar dari 2-7 meter. Dari 10 ekor yang mati itu ada satu ekor paus yang paling besar dan diduga sebagai pimpinan dari gerombolan paus itu.

Paus Pilot sendiri kata Ikram, merupakan paus yang sering jalan bergerombol, sehingga ada kemungkinan jumlah paus yang terdampar akan terus bertambah. 

"Ada kemungkinan jumlah paus pilot yang terdampar itu akan terus bertambah," tambah dia.

Untuk sementara kata dia, mengingat jarak dari BKKPN ke Sabu Raijua membutuhkan satu hari perjalanan maka proses penguburan dan penyelamatan paus itu diarahkan menggunakan telepon seluler saja. 

Sementara personel dari BKKPN sendiri ujar dia baru akan diberangkatkan pada malam nanti dan diperkirakan akan tiba pada Jumat (31/7) besok.

"Penanganan sekarang sedang dilakukan penggalian lubang kubur oleh warga dan bangkai diamankan dengan cara diikat agar tidak kembali hanyut," tutur dia.

Terkait banyaknya mamalia laut yang dalam bulan Juli ini terdampar di perairan NTT, kata dia secara alami diakibatkan karena paus tersebut mengikuti pergerakan arus yang membawa plankton-plankton ke wilayah pesisir. 

"Karena keasyikan makan akhirnya mereka tak sadar bawah air laut makin surut, sehingga susah untuk kembali lagi ke laut yang dalam. Belum lagi karena banyaknya luka akibat tergores karang saat berusaha kembali ke laut yang dalam," tutur dia. (ant/jpnn)

Komentar