Kamis, 25 April 2024 | 05:14
NEWS

Indonesia Diprediksi Masuk 5 Besar Ekonomi Dunia, Kemenkeu Ajak Bersyukur

Indonesia Diprediksi Masuk 5 Besar Ekonomi Dunia, Kemenkeu Ajak Bersyukur
Ilustrasi. (Baritoselatankab)

ASKARA - Data World Bank dan IMF, berdasarkan Produk Domestik Bruto, pada 2024 nanti Indonesia diprediksi menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. 

"Kerja keras penanganan Covid-19 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu kepada media, Rabu (22/7).

Dia menuturkan, secara umum, pada 2024 akan terjadi pergeseran susunan perekonomian dunia. Di mana, Asia akan semakin mendominasi posisi lima teratas menggeser beberapa negara Eropa. 

Setelah Tiongkok dan Jepang yang saat ini sudah berada di lima besar, Indonesia
dan India juga diprediksi akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman. 

Satu alasan di balik pergeseran dominasi ekonomi adalah pertumbuhan kelompok kelas menengah di Asia. Sisi demografi juga berkontribusi positif pada pergeseran dominasi Asia. 

Febrio menjelaskan, menurut World Economic Forum, di saat Tiongkok diprediksi terus melandai pertumbuhannya seiring populasi penduduk yang menua, Indonesia, Filipina dan Malaysia justru diharapkan menjadi jawara perekonomian Asia. Dengan motor pertumbuhan berupa meningkatnya angkatan kerja. 

Perkiraan susunan ekonomi terbesar tersebut menggunakan perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ke depan. Termasuk tahun 2020 serta proses pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. 

Berdasarkan proyeksi World Bank dan IMF, beberapa negara dengan PDB terbesar di tahun 2020 diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif seperti AS (-6,1 persen, yoy), Jepang (-6,1 persen, yoy), Jerman (-7,8 persen, yoy), dan Brasil (-8,0 persen, yoy). 

Sementara prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 negara-negara Asia juga sangat rendah, bahkan tiga negara diperkirakan tumbuh negatif yaitu Malaysia (-3,1 persen, yoy), Thailand (-5,0 persen, yoy), dan Filipina (-1,9 persen, yoy). 

Meskipun lebih baik dari negara Asia lainnya, Indonesia dan Tiongkok juga tertekan dengan pertumbuhan ekonomi 0,0 persen (yoy) dan 1,0 persen (yoy). 

"Prediksi ini perlu kita syukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Pemerintah
harus terus melakukan kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
serta pemulihan ekonomi nasional," ujar Febrio.

Komentar