Sabtu, 20 April 2024 | 00:08
NEWS

Pedagang Pasar Terinfeksi Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Diminta Lebih Peduli

Pedagang Pasar Terinfeksi Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Diminta Lebih Peduli
Pasar Tradisional (Beritasatu.com)

ASKARA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, pedagang pasar tradisional yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. 

"DPP IKAPPI mencatat ada 1.172 kasus positif di 201 pasar yang tersebar di 26 provinsi pada 83 kabupaten/kota," ujar Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI, Muhammad Ainun Najib, Senin (20/7).

Data tersebut menunjukkan kenaikan dibandingkan jumlah terakhir yang dirilis pada 13 Juli di mana terdapat 1.053 pedagang tradisional positif dan di 190 pasar tradisional.

Jumlah penambahan kasus tersebut, kata Ainun, membuat pihaknya lebih aktif melakukan edukasi terhadap bahaya Covid-19 di pasar tradisional, serta mendorong kesadaran bersama pedagang dan pengunjung di dalam pasar tradisional.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam satu minggu terakhir terjadi kenaikan yang signifikan seiring dengan masifnya pelaksanaan rapid test dan swab yang ada di pasar tradisional di seluruh Indonesia.

"37 pedagang meninggal dunia dan itu adalah pukulan berat bagi kami sekaligus motivasi agar mendorong kita lebih giat, lebih aktif dan lebih progresif dalam menyosialisasikan protokol kesehatan di pasar, sembari melakukan edukasi atas bahaya Covid-19 dengan bahasa pedagang," katanya.

Pemerintah, lanjut Ainun, seharusnya lebih peduli dan sensitif terhadap penularan Covid-19 di pasar tradisional. 

"Kebijakannya harus bertujuan dan memfokuskan diri untuk menyelamatkan pedagang dan pengunjung dari ancaman covid-19," tandasnya.

Selain itu, IKAPPI juga menggalang dukungan dari semua pihak bersama menjalankan kebijakan yang diharapkan oleh pedagang guna meringankan beban mereka. 

"Karena omzet pedagang terus mengalami penurunan. Kami sudah menjajaki kerja sama dengan pengelola pasar, kami juga akan menjajaki kerja sama dengan BNPB untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan bisa dijalankan di pasar tradisional," terangnya.

IKAPPI juga mendorong agar pengelola pasar bersama pemerintah daerah atau BNPB daerah melakukan penyemprotan desinfektan pada saat jam berhenti operasional pasar tradisonal.

"Paling tidak 1 minggu 2 kali dilakukan. Ini penting agar sterilisasi di pasar bisa dijaga dan isolasi terhadap pasar bisa dilakukan," imbuhnya.

Dari data IKAPPI diketahui bahwa 142 pasar telah ditutup beberapa bulan terakhir. Menurut Ainun, pasar yang ditutup menyebabkan kerugian berat bagi pedagang, sebab terhentinya operasional pasar berarti terhentinya detak jantung ekonomi daerah serta perputaran uang di pasar, juga turut berhenti pula penyebaran pangan atau distribusi pangan di daerah tersebut. 

"Jika itu terus terjadi akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang cukup sulit di daerah tersebut. Maka kami mendorong semua pihak, lembaga dan elemen untuk bergotong royong membangun pasar yang aman, pasar yang sehat sehingga ekonomi bisa tumbuh dan bangkit seperti sediakala," pungkasnya.

Komentar