Kamis, 18 April 2024 | 10:49
NEWS

Foto Jenazah Covid-19 untuk Natgeo Viral, Jerinx Sebut Sinetron, Anji Manji Diserbu Netizen

Foto Jenazah Covid-19 untuk Natgeo Viral, Jerinx Sebut Sinetron, Anji Manji Diserbu Netizen
Foto Jenazah Covid-19 (Dok Instagram @Joshirwandi)

ASKARA - Sebuah foto viral di media sosial yang memperlihatkan jenazah pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit. Foto tersebut dipotret oleh fotografer Indonesia, Joshua Irawandi dan diunggah di akun Instagramnya. 

Dalam foto, tubuh jenazah dibungkus dengan plastik tebal yang terbaring di brankas dengan latar belakang jendela dan langit sore. Foto itu didokumentasikan untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020.

Dalam keterangan foto, Joshua mengaku memotret kondisi tersebut menjadi pengalaman paling memilukan sekaligus menakutkan selama hidupnya. Joshua membayangkan kondisi tersebut terjadi kepada orang dekatnya.  

"Memotret para korban coronavirus di Indonesia adalah fotografi yang paling memilukan, paling menakutkan yang pernah saya lakukan. Dalam pikiran saya pada saat itu saya hanya berpikir apa yang terjadi pada orang ini mungkin terjadi pada orang yang saya cintai, orang yang kita cintai semua," tulis Joshua dalam akun Instagramnya, Minggu (19/7). 

Joshua, mengungkapkan betapa bahayanya Covid-19 dan bagaimana para tenaga medis mempertaruhkan hidupnya menyelamatkan banyak orang.

"Saya telah menyaksikan secara langsung bagaimana para dokter dan perawat terus mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan kita. Mereka adalah pahlawan sejati dari kisah ini, dan satu-satunya cara untuk menghargai pekerjaan mereka adalah mengikuti apa yang mereka sarankan kepada kita. Kami merasa sangat penting bahwa foto ini harus diciptakan," ungkap Joshua 

Dengan melihat fotonya itu, Joshua berharap siapapun taat menerapkan  protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Terlebih, dunia tengah menghadapi gelombang kedua dari virus SARS-CoV-2. 

"Untuk memahami dan terhubung ke dampak manusia dari virus yang merusak ini. Gambar ini diterbitkan di sini hari ini sebagai pengingat, akan bahaya yang terus membayangi. Untuk memberi tahu kami tentang manusia dari coronavirus dan bagaimana pemerintah dunia membiarkan masalah ini sampai sejauh ini. Ketika kita menuju gelombang kedua pandemi, orang harus menyadari bahwa mereka tidak bisa menganggap enteng masalah ini," tuturnya. 

Banyak nitizen kemudian mengunggah kembali foto yang diposting Joshua. Ribuan netizen juga membanjiri kolom komentar postingan tersebut. Ada yang mengagumi, ada juga yang menganggap tidak percaya dengan postingan foto itu. Salah satunya musisi Jerinx.

"Mas cocok kerja jadi penulis naskah sinetron mas," tulis Jerinx. 

Tidak hanya Jerinx, ternyata musisi Anji juga ikut merespons dengan memposting ulang foto Joshua di akun Instagramnya. Anji mengaku melihat kejanggalan dari foto tersebut. 

"Foto ini terlihat powerful ya. Jenazah korban cvd. Tapi ada beberapa kejanggalan," kata Anji dalam keterangan postingan foto yang diunggah ulang.

Kejanggalan pertama menurut Anji, secara tiba-tiba foto tersebut diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam.

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata, Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip, Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," terangnya.

Kejanggalan kedua, dalam kasus kematian korban meninggal akibat Covid-19, di luar otenaga medis khususnya keluarga dilarang menemui jenazah. 

"Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh. Saya percaya covid itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa covid semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil," imbuh Anji. 

Postingan Anji itu pun langsung mendapatkan reaksi besar para netizen di Twitter, hingga nama "Anji" trending. Mayoritas nitizen tidak sependapat dengan penilaian Anji. 

"Kalo Anji bisa membuat statement (cenderung sotoy) yg mempertanyakan sistem kerja di dunia foto jurnalistik, berarti siapa pun juga bisa membuat statement sotoy ttg sistem rekaman dunia musik ya, khususnya lagu-lagu doi," tulis @piokharisma.

“Coba deh @duniamanji dateng ke RS rujukan covid atau ke wisma atlet interaksi sama pasien covid di sana dan gak pake masker, kan Mas Anji percaya bahwa covid tidak semengerikan itu," tantang @agannyi.

Anji pun menerima tantangan @agannyi, asalkan dirinya diizinkan untuk membuat dokumentasi secara detail.

"Saya mau kok Mbak ke Wisma Atlet dan melakukan apa yang Mbak bilang. Syaratnya, saya diizinkan membuat dokumentasi terperinci di sana. Jika Mbak punya kenalan dan bisa, kabari saya. Via DM, takutnya tidak terbaca. Karena saya agak jarang di Twitter. Terima kasih," jawab Anji. 

Tidak sampai di situ, salah seorang netizen menjawab bahwa Anji hanya sekadar mementingkan konten belaka, @cinbelinda menilai bahwa seharusnya Anji percaya betapa bahayanya Covid-19 seiring kebijakan lockdown di sejumlah negara yang terpapar. 

"Mau datang harusnya datang aja nggak usah segala di dokumentasi, ini orang-orang pada gila konten banget. Mas ya mboh kalau covid seperti kata mas, ngapain cina, Itali, singapur sampai lockdown. Apalagi sekarang Singapur alami resesi. Sangat berisiko," tulis @cinbelinda.

Anji pun menjawab dan membantah penilaian terhadap dirinya yang hanya sekadar mementingkan konten. Bahkan Anji mengatakan, tidak akan berlama-lama bernaung dan mencari kepopuleran di media sosial.

"Tentu dibutuhkan dokumentasi, karena ini masalah penting. Bukan untuk konten yang dimonetisasi, namun untuk landasan dari sebuah argumentasi. BEDAKAN. Saya malah sedang mundur pelan-pean dari berbagai platform media sosial kok," jawab Anji lagi. 

Hingga berita ini ditulis, nama "Anji" di Twitter masih terus menggema. Pro dan kontra netizen dengan cara pandang Anji terhadap virus Covid-19 dari foto karya Joshua tersebut masih menghiasi jagad dunia maya.

Komentar