Arctic, Film Survival yang Sarat Perjuangan dan Nilai Kemanusiaan
ASKARA - Film bergenre survival selalu menghadirkan hal yang menegangkan dalam setiap plotnya dan mampu menggali pelajaran penting bagi yang menontonnya. Karenanya banyak digemari berbagai kalangan.
Salah satu film bergenre survival yang menarik dibahas ialah Arctic (2019). Film karya sutradara Joe Penna ini skenarionya ditulis Penna dan Ryan Morrison yang diproduksi bersama antara Islandia dan Amerika Serikat.
Cerita yang memukau membuat film ini wajib ditonton dan cocok menjadi salah satu referensi film survival. Arctic ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2018. Dibintangi Mads Mikkelsen.
Channel Youtube Saqahayang akan meriview serunya film Arctic. Meski dalam film ini jarang terjadi dialog tapi mampu menyajikan makna mendalam tentang arti kehidupan.
"Jujur film ini buat gua terhanyut dalam situasi. Film ini sarat perjuangan dan nilai kemanusiaan yang mendalam," kata channel Youtube Saqahayang.
Seorang pria bernama Overgård yang diperankan Mads Mikkelsen terdampar di Arktik, sebuah wilayah di Kutub Utara ketika pesawatnya jatuh. Dia menjadi satu-satunya yang selamat.
Ia membuat camp sementara dengan pesawatnya tapi harus memutuskan tetap berada di lokasinya yang relatif aman atau pergi melakukan perjalanan mencari bantuan.
Untuk bisa bertahan hidup, Overgård memancing ikan di tengah dinginnya suhu udara wilayah itu dan sering kali ketakutan karena ganasnya serangan beruang kutub.
Berhari-hari kemudian keajaiban datang, ketika detik-detik terakhir berhenti memutus transmisi dengan memanfaatkan daya sinyal tiba-tiba mendapatkan sinyal.
"Dia dengan sangat keras memanggil helikopter yang melintas di tempat itu. Dan menggunakan flair yang tersisa," kata channel Youtube Saqahayang.
Namun, nasib belum berpihak karena kencangnya angin. Helikopter itu kehilangan keseimbangan. Akhirnya helikopter itu terjatuh dan meledak.
Dia berlari menemui helikopter itu dan berusaha menyelamatkan pilot namun tak selamat. Ada kopilot perempuan yang terlihat masih selamat dengan luka robek di bagian perut.
Tekadnya yang kuat Overgård bersama seorang kopilot itu memutuskan untuk pergi mencari bantuan. Dengan bermodalkan sebuah peta yang menunjukkan ada stasiun pengawas.
Ketika belum setengah titik tujuan mereka, dia kaget melihat ada tebing yang sangat curam tapi di balik tebing itu terlihat jalan yang sangat mulus dan tidak akan diterpa angin.
"Dia mencoba menarik wanita itu, tapi mustahil. Mau tidak mau harus mengambil jalan yang memutar tebing demi kemanusiaan. Esok harinya mereka diterpa angin," imbuhnya.
Overgård mulai frustasi ketika terperosok dalam kubangan es dan kakinya terjepit batu. Namun dia tak menyerah mengerahkan tenaganya untuk menarik kakinya yang hampir patah.
Perjalanan dilanjutkan, kondisi mereka kian lemah rasanya mustahil bisa sampai selamat. Ketika sampai di sebuah jalur menanjak, dia melihat ada helikopter melintas dan mendarat.
"Dia membakar flair yang tersisa. Namun anehnya helikopter itu tak melihat. Lantas dia membuka jaket dan membakarnya menambah durasi api flair," tuturnya. Mereka pun pingsan dan helikopter itu mendekat.
Komentar