ASKARA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum memutuskan bantuan tarif listrik terhadap pengguna tarif listrik 900 volt ampere (VA) nonsubisidi dan 1.300 VA. Saat ini PLN masih memonitor sejumlah pengguna tarif listrik itu sebelum dipastikan dapat diskon. 

Dirut PLN, Zulkifli Zaini mengaku memahami kesulitan yang dihadapi pengguna listrik 900 VA nonsubsidi dan 1.300 VA yang belum mendapatkan subsidi. Namun pihaknya belum mempunyai data detailnya perihal pelanggan yang kesulitan bayar. 

"Kami belum punya datanya. Kita akan punya datanya pada tanggal 20 April ini. Karena pada saat itu lah mereka jatuh kewajiban membayarnya," ujar Zulkifli Zaini saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (16/4).

Nantinya, setelah 20 April pihaknya akan mengetahui pelanggan 900 VA nonsubsidi dan 1.300 VA yang benar terdampak dan sudah mulai kesulitan membayarnya. Sehingga bisa diputuskan pemerintah memberikan subisidi bantuan kepada para pelanggan tersebut. 

"Tapi itu nanti di tanggal 20 April ini kami akan share datanya terkait hal itu," kata Zulkifli kepada para Anggota Komisi VI DPR. 

Berdasarkan data PLN, pelanggan 900 VA bersubsidi berjumlah 7,3 juta pelanggan. Sedangkan untuk pelanggan 900 VA nonsubsidi terdapat sekitar 22,7 juta pelanggan. Lalu untuk 1.300 VA tercatat ada sekitar 11 juta pelanggan.

"Dengan keputusan pemerintah kemarin belum dapat subsidi. Kami terus monitor perkembangan terutama pelanggan yang rentan yaitu 900 VA nonsubsidi," imbuh Zulkifli. 

PLN mengemukakan pelanggan 450 VA yang pascabayar berjumlah 15,99 juta pelanggan dan prabayar 7,86 juta pelanggan. Sehingga total pelanggan 450 VA mencapai 23,85 juta pelanggan. "Total pelanggan PLN terdampak 31,17 juta pelanggan,” tandas Zulkifli.

Sementara, untuk program kepada pelanggan pengguna listrik 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA subsidi pada periode April telah selesai 100 persen.