Sabtu, 25 Mei 2024 | 23:00
NEWS

Ritual Pemakaman di Italia Berubah Akibat Corona, Keluarga Tak Dapat Berkabung

Ritual Pemakaman di Italia Berubah Akibat Corona, Keluarga Tak Dapat Berkabung
Peti jenazah di gereja Ognissanti, Bergamo (it.aleteia.org)

ASKARA - Tingginya jumlah kematian akibat darurat kesehatan yang diakibatkan oleh Covid-19 telah mengubah ritual pemakaman di Italia. 

Kerabat dan anggota keluarga yang meninggal dunia tidak dapat berpartisipasi dalam berkabung sesuai dengan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona. 

Selama beberapa hari gereja di Rumah Sakit Vaio di Fidenza, Italia, telah ditutup untuk ibadat komunitas, peti mati orang yang meninggal telah ditempatkan di bangsal dalam. Peti jenazah hanya diantar sesaat menuju tempat suci, berdoa di dalam keheningan, dan kemudian diantar dengan mobil jenazah menuju pemakaman.

Sementara itu, di gereja Ognissanti, yang terletak di lokasi kuburan kota Lombardia, di mana virus corona paling mengganas, terpaksa harus menutup akses masuk karena banyak orang lanjut usia yang menuju ke sana dengan transportasi umum untuk melayat. 

Menurut surat kabar terbesar Italia, Corriere della Sera (12 Maret), Gereja Ognissanti, berubah menjadi seperti kamar jenazah yang besar. Rata-rata 40 peti jenazah telah diletakkan dengan mayat menunggu dikremasi. Ini adalah kasus yang jarang terjadi sebelumnya.

Krematorium terpaksa bekerja bahkan dalam waktu 24 jam, sementara kantor kotamadya dipenuhi hampir hanya oleh petugas pemakaman yang harus mendaftarkan kematian. Oleh karena itu, di Bergamo, virus corona lebih menakutkan daripada sebelumnya. 

Di kota Bergamo saja, ada 18 kematian pada hari Sabtu, 44 di antaranya pada hari Minggu dan Senin, 33 di hari Selasa dan 51 orang meninggal di Rabu atau total berjumlah 146 dalam 5 hari dan sedang menunggu untuk dikremasi. Dalam situasi ini tidak ada perayaan khusus model apapun yang berhubungan dengan pemakaman. 

Hingga saat ini, harian Reppublica.it mencatat, di Italia terdapat 26.062 orang yang terjangkit virus corona, dan 2.941 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 2.503 orang meninggal.
 
Di Eropa wabah terbesar kedua setelah Italia adalah di Spanyol. Di AS ada 3.400 kasus dan 65 kematian. New York, Los Angeles, negara bagian Washington dan California telah memutuskan untuk menutup bar dan restoran, Las Vegas pun telah menutup kasino. (martin selitubun/lov)  

Komentar