Minggu, 19 Mei 2024 | 04:04
OPINI

Pengalaman Ter-Lockdown di Italia

Pengalaman Ter-Lockdown di Italia
Penangangan virus corona di Italia (Aljazeera)

Pace mace, selamat berhari minggu dari Kota Roma, Italia. Saya mau sharing berdasarkan pengalaman ter-lockdown di dalam rumah, di Italia. Hari ini saya ingin meminta pemerintah daerah di Papua khususnya, lembaga religius, tokoh agama, tempat ibadah, warung, pusat nongkrong, dan komunitas pergaulan yang ada di Papua, untuk lebih serius menyikapi penyebaran virus Corona. Apa yang sudah diupayakan tentu patut diapresiasi. Tapi, masih kurang merata karena tidak semua orang menggunakan media sosial. Jika benar-benar virus ini menyebar di Papua, maka kita ikut bertanggungjawab mematikan banyak orang tua di kampung yang jauh dari media sosial dan dunia baca tulis. 

Sebuah kesalahan fatal jika didiamkan. Dalam suasana ini, sosialisasi untuk membangun kesadaran saja TIDAK CUKUP. Harus dibarengi dengan sistem kontrol yang tegas dari pemerintah dan bekerjasama dengan kita semua. Kita sebagai warga masyarakat pun harus terbuka dan wajib melaksanakan anjuran kesehatan yang sifatnya mendesak, walaupun mungkin belum termasuk kategori darurat di beberapa tempat, seperti misalnya di beberapa negara Eropa.

Kalau kaka ko sehat, lalu nongkrong di luar, bisa secara tidak sadar kau bawa virus masuk ke rumah. Kau mungkin masih muda, jadi mungkin kuat dan bisa selamat! ... Mungkin!!! Tapi, coba ko bayangkan kalau barang itu masuk dan labrak orang lain: tete, nene, bapa, mama, kaka, ade.... lalu kau yang kepala batu!

Jadi, kalau kau masih sempat keluar rumah, ingat:

1) Cuci tangan sesering mungkin
2) Hindari kontak dekat dan selalu jaga jarak satu meter dengan semua orang (siapapun )
3) Hindari tempat ramai, dan tidak perlu saling berkunjung saat ini ( virus ini halus, tidak kelihatan, masa ko bawa mikroskop saat jalan-jalan?).
4) Virus ini lebih suka, terutama lansia dan mereka yang kekebalan tubuhnya rendah.
5) Hindari menyentuh mulut, hidung dan mata dengan tangan Anda (jangan pula sentuh mulut, mata dan hidung orang)
6) Gunakan tisu sekali pakai untuk mulut dan hidung jika bersin atau batuk. Kalau tidak gunakan sapu tangan bersih setiap hari.
7) Beri ventilasi pada kamar sebanyak mungkin jika Anda bersama orang lain. Perlu udara segar.
8) Hindari jabat tangan, pelukan, dan penggunaan kacamata atau botol secara bebas. Bersihkan permukaan dan benda dengan disinfektan (hp, pegangan tangga dan pintu, dll).
9) Jangan menggunakan obat antivirus atau antibiotik, kecuali dengan resep dokter.
10) Jika ragu, jangan pergi ke ruang gawat darurat: ke puskesmas dan minta petunjuk. Karena sakit yang ini bukan karena suanggi yang bikin, dan tidak perlu oles badan pakai daun gatal!, jadi akan ditangani di rumah sakit.

Sudah banyak orang meninggal di sini, di Italia. Mungkin nanti saya juga, saya tidak tahu. Tapi, yang penting adalah sebisa mungkin jaga kesehatan, jangan sampai tertular/menulari, membuat jarak dengan orang lain, supaya tidak tertular atau kita menulari orang lain. Salam

(Penulis adalah pastor dan pelajar dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Bermukim di Kota Roma)

Komentar