Rabu, 11 Desember 2024 | 07:16
OPINI

Memahami Kerasukan Dan Kesurupan Jin, Atau Gangguan Psikologis Seseorang

Memahami Kerasukan Dan Kesurupan Jin, Atau Gangguan Psikologis Seseorang
KRH Aryo Gus Ripno Waluyo

Oleh: KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP, C.MTh *)

ASKARA - Kerasukan adalah keyakinan bahwa seseorang telah dimasuki oleh roh asing atau kekuatan parahuman lainnya, yang kemudian mengendalikan orang tersebut atau mengubah tindakan dan identitas orang tersebut. 

Kesurupan dapat disebabkan oleh permasalahan psikologis seperti: tekanan batin, beban pikiran, kesedihan, trauma yang menumpuk sehingga menurunkan kesadaran.

Kerasukan atau kesurupan adalah keadaan kesadaran yang tidak biasa atau berubah dan perubahan perilaku terkait yang konon disebabkan oleh pengendailan tubuh manusia oleh roh, hantu, setan, atau dewa. orang yang mengalami fenomena kesurupan dikategorikan memiliki ciri abnormal. 

Adapun ciri-ciri individu abnormal adalah: 1) Penyimpangan dari norma-norma statistik. 2) Penyimpangan dari norma-norma sosial. 3) Gejala Maladjusment.

Kerasukan atau kesurupan adalah keadaan kesadaran yang tidak biasa atau berubah dan perubahan perilaku terkait yang konon disebabkan oleh pengendalian tubuh manusia oleh roh, hantu, setan, atau dewa. 

Konsep kerasukan roh atau entitas gaib dijumpai dalam banyak budaya dan agama, termasuk Buddha, Kristen, Vodou Haiti, Hindu, Islam, Wicca, dan kepercayaan tradisional di Asia Tenggara serta Afrika.

Kesurupan bisa terjbisa terjadi dikarenakan kelelahan dan stres, sehingga memudahkan jin masuk kedalam tubuh manusia Reaksi orang yang kesurupan secara fisik: kelelahan, sakit kepala, pusing, sulit tidur. kesurupan kerap terjadi di dalam masyarakat, bisa di rumah, sekolah, kantor, pasar, atau di mana saja. Kerapkali, kesurupan dikaitkan dengan makhluk gaib. 

Kesurupan identik dengan kerasukan jin atau setan. Mistis memang masih kental dan terjaga dengan baik di masyarakat kita. Tidak heran jika kejadian-kejadian mistis kerap lebih dipercaya, dibandingkan menggunakan akal sehat masyarakat kita.

Berkaitan dengan hal-hal berbau mistis dan alam gaib. Kerasukan dan kesurupan memiliki nuansa sama, yaitu sama-sama badan atau wadag dikuasai oleh mahluk astral atau gaib. Kata surup dalam kata kesurupan sendiri berasal dari kata bahasa Jawa 'surup'. Surup sendiri merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti muncul atau timbul.

Walau secara bahasa dan budaya kata kesurupan lebih mewakili 'kemasukan setan', namun karena sudah sering didengar dan dipergunakan,
Kerasukan adalah keyakinan bahwa seseorang telah dimasuki oleh roh asing atau kekuatan parahuman lainnya, yang kemudian mengendalikan orang tersebut atau mengubah tindakan dan identitas orang tersebut. 

Sebenarnya kesurupan dapat disebabkan oleh permasalahan psikologis seperti, tekanan batin, beban pikiran, kesedihan, trauma yang menumpuk sehingga menurunkan kesadaran. yang tidak biasa atau berubah dan perubahan perilaku terkait yang konon disebabkan oleh pengendailan tubuh manusia oleh roh, hantu, setan, atau dewa. orang yang mengalami kejadian kesurupan dikategorikan memiliki ciri abnormal. 

Adapun ciri-ciri individu abnormal adalah: 1) Penyimpangan dari norma-norma statistik. 2) Penyimpangan dari norma-norma sosial. 3) Gejala Maladjusment.

Kesurupan pada orang biasa nya juga dikarenakan kelelahan dan stres, sehingga memudahkan jin masuk kedalam tubuh manusia Reaksi orang yang kesurupan secara fisik: kelelahan, sakit kepala, pusing, sulit tidur. 

Di masyarakat kesurupan sering juga disebut dengan kerasukan atau kemasukan setan. Dipercaya, seseorang bisa kesurupan karena tubuhnya dirasuki atau dikendalikan oleh hal-hal gaib, seperti roh atau hantu. 

Padahal menurut ilmu medis, kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental yang disebut possession trance disorder. Jadi tidak semua akibat dan sebab dari kesurupan akibat ulah di masukin jin atau setan, melain sikon dan keadaan psikologi orang yang mengaku kesurupan atau kemasukan. dll

*) Budayawan, Penulis, Advokat, Spiritualis, Ketua DPD Jatim  PERADI Perjuangan

Komentar