Minggu, 19 Mei 2024 | 00:36
NEWS

694 Fasilitas Umum di NTB Selesai Dibangun

694 Fasilitas Umum di NTB Selesai Dibangun
Masjid Al Ihsan di NTB yang selesai dibangun (Humas Kementerian PUPR)

ASKARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 694 fasilitas umum di Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca gempa bumi, Agustus 2018 lalu. 

Pembangunan fasilitas tersebut merupakan tindaklanjut dari Instruksi Presiden No 5/2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di NTB.

"Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan 694 fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, dan pasar agar kegiatan sosial-ekonomi masyarakat cepat pulih.  Pelaksanaannya telah dikerjakan oleh BUMN Karya. Tugas rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas ini telah selesai pada 19 April 2019," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Selasa (17/3).

Fasilitas umum yang telah selesai direhabilitasi terdiri dari 572 unit sekolah (31 TK, 249 SD, 80 MI, 46 SMP, 78 MTs, 36 SMA dan 52 MA), 31 unit fasilitas kesehatan, 87 unit rumah ibadah, 1 unit pasar dan 3 unit bangunan lainnya. 

Fasilitas umum tersebar di berbagai daerah di NTB, yakni Kota Mataram 17 unit, Lombok Barat 79 unit, Lombok Tengah 41 unit, Lombok Utara 291 unit, Lombok Timur 61 unit, Sumbawa Barat 100 unit dan Sumbawa 105 unit.

Fasilitas umum yang telah selesai dibangun dan dimanfaatkan kembali ini telah diberikan label sertifikat bahwa bangunan tersebut telah layak dan aman digunakan, misalnya RSUD Kota Mataram dan SMPN 6 Mataram.

Selain merehabilitasi fasilitas umum, pihaknya telah memberikan supervisi teknis pembangunan kembali rumah masyarakat tahan gempa yang dilakukan oleh tenaga fasilitator dan insinyur muda PUPR dalam mendampingi kegiatan kelompok masyarakat (Pokmas) yang dibentuk di tingkat kecamatan. 

Rumah tahan gempa yang dibangun di antaranya menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). 

"Masing-masing warga kebutuhannya berbeda, ada yang memilih RISHA, Rumah Instan Kayu (RIKA), atau Rumah Kayu dan Konvensional (RIKO). RISHA merupakan salah satu metode yang sudah teruji ketahanan atas gempanya," kata Basuki. 

Adapun Pokmas yang saat ini dibentuk yakni 11.502 yang terdiri dari 5.964 Pokmas Rusak Berat, 1.580 Pokmas Rusak Sedang dan 3.958 Pokmas Rusak Ringan. Pembentukan Pokmas diketahui untuk menjamin akuntabilitas penyaluran bantuan agar tepat sasaran bagi korban bencana yang rumahnya rusak. 

Komentar