Sabtu, 20 April 2024 | 17:38
NEWS

Status Waspada, Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas

Status Waspada, Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas
Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas hingga tiga kilometer (Dok BPBD Kabupaten Malang)

ASKARA - Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas sejauh radius tiga kilometer. 

Guguran awan panas teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter dengan lama gempa hingga 540 detik. 

Luncuran awan panas mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Subagyo mengatakan, fenomena alam tersebut sudah sering terjadi dan kondisi saat ini masih aman terkendali.

"Saat ini gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut masuk dalam level dua (waspada)," ujarnya kepada redaksi, Selasa (3/3).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD Malang tetap mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Semeru pada radius satu kilometer.

Serta wilayah sekitar empat kilometer di sektor lereng selatan tenggara yang menjadi jalur luncuran awan panas dari kawah utama.

Selain itu, warga juga diharapkan selalu waspada terhadap potensi luncuran awan panas di Kawah Janggring Saloko agar kemudian tidak menjadi bencana.

Hingga kini Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih menutup jalur pendakian menuju puncak Semeru.

Penutupan sebagai upaya mengembalikan ekosistem Semeru setelah terbakar pada September 2019 lalu.

Semeru sebelumnya mengeluarkan guguran lava sebanyak 14 kali pada periode pengamatan sepanjang, Minggu (1/3).

"Teramati guguran lava pijar dengan jarak luncur 750 meter dari lidah lava ke arah Besuk Kembar," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto.

Komentar