ASKARA - Kerugian akibat wabah virus corona merambat ke berbagai sektor termasuk pariwisata. Mengantisipasi hal itu, pemerintah akan memberikan insentif diskon hingga 50 persen bagi penumpang pengguna transportasi udara.

Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesian Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati mendukung penuh inisiatif pemerintah tersebut. 

"Menurut pemahaman kami juga termasuk hotelier dan transport darat, laut, udara hingga penerbangan," ujar Arista Atmadjati, Rabu (26/2).

Insentif diskon tersebut berlaku bagi wisatawan domestik untuk meningkatkan pariwisata sepanjang low season. Arista mengusulkan pemberian insentif itu dapat diberikan untuk biaya tarif navigasi penerbangan. 

"Khusus untuk penerbangan juga termasuk diskon, insentif untuk tarif misalnya landing fee, parking fee, biaya navigasi, garbarata biaya di bandara selama dampak corona," usulnya. 

Serta adanya jaminan keamanan bagi penumpang dari berbagai daerah yang landing di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Hal tersebut juga diyakini dapat meningkatkan kepuasan penumpang. 

"Bila keamanan transport umum malam di DKI terjamin, bisa jadi penumpang dari luar Jakarta ada animo terbang malam hari dan utilisasi pesawat bisa maksimal juga," kata Arista. 

Jika memungkinkan, lanjut Arista, juga digalakkan penerbangan malam agar utilisasi pesawat bisa maksimal.  

"Kami berpendapat sekitar 60 pct traffic domestik out/in via Bandara Udara Soetta, selain Medan, Bali, Surabaya ,Yogya, Makassar. Night flight kuncinya transport umum dari Soetta ke wilayah DKI harus aman dari gangguan," tambahnya. 

Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, diskon diberikan lantaran wabah virus corona membuat beberapa destinasi wisata di Indonesia sepi pengunjung dari wisatawan mancanegara. Termasuk transportasi udara.

"Penumpang akan mendapatkan diskon sekitar 45 persen dari total harga. Kemudian untuk medium pass, mereka akan mendapatkan diskon 48 persen," kata Novie. 

"Sedangkan untuk full service sekelas Garuda dan Batik, mereka akan mendapatkan sekitar 50 persen," ujar Novie.