Selasa, 21 Mei 2024 | 13:56
NEWS

Pers Harus Jadi Penghangat dan Peredam di Pilkada

Pers Harus Jadi Penghangat dan Peredam di Pilkada
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengisi seminar dalam Peringatan HPN 2020 di Banjarmasin

ASKARA - Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh berharap pers Indonesia bisa menjadi peredam juga penghangat ajang Pilkada Serentak 2020. 

Dia mengatakan, pers berkualitas diharapkan dapat menjadi agen penyampaian informasi dan adu gagasan dari setiap calon kepala daerah kepada masyarakat.

"Sebaiknya pers tidak memberikan informasi yang men-down grade calon kepala daerah atau menjelek-jelekkan yang bukan didukungnya. Kalau itu terjadi akan terjadi potensi perpecahan di masyarakat dan menimbulkan keretakan sosial," kata M. Nuh dalam Seminar Media Berkualitas untuk Pilkada Damai pada Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Jumat (7/2). 

Menurutnya, pers berkualitas dapat menjadi penghangat sekaligus memberikan rasa adem kegiatan-kegiatan sosial politik. 

"Tidak bagus juga jika kegiatan pilkada berlangsung adem ayem. Pers harus bisa menghangatkan suasana supaya menimbulkan keterlibatan masyarakat secara aktif. Tapi di sisi lain juga harus bisa memberikan rasa adem pada masyarakat bukan memanas-manasi situasi yang bisa menimbulkan perpecahan," jelas M. Nuh. 

Dalam konteks sosial politik, pilkada adalah proses seleksi politik mendapatkan pemimpin terbaik. Oleh karena itu, harus bisa dicari sosok ideal dari setiap daerah untuk memimpin ke depan. 

M. Nuh pun meminta pers dapat memelihara sikap independensinya di tengah godaan partisanship di ajang pilkada. 

"Prinsip-prinsip independensi yang berkualitas dan objektivitas itu adalah roh dan kekuatan dari jurnalistik. 
Pada 23 September 2020 mendatang pilkada serentak akan memilih 270 daerah Indonesia, memilih wali kota, bupati dan gubernur," demikian M. Nuh. 

Komentar