Senin, 13 Mei 2024 | 08:00
COMMUNITY

Konsorsium Perusahaan Indonesia-Norwegia Akan Berinvestasi Rp60 Triliun di Yogyakarta

Konsorsium Perusahaan Indonesia-Norwegia Akan Berinvestasi Rp60 Triliun di Yogyakarta
Lily Rose (kelima dari kanan) bersama konsorsium perusahaan Norwegia-Indonesia. (Foto: ERB)

Yogyakarta: Kabar gembira untuk warga Yogyakarta. Rencananya, investasi besar-besaran di ranah pertanian akan mengalir dari sebuah konsorsium perusahaan Norwegia dan Indonesia ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Komunitas bisnis ini berencana menanamkan modalnya di DIY dengan potensi mencapai Rp60 triliun. Sektor yang disasar adalah pengembangan industri perikanan terpadu.

Dalam waktu dekat konsorsium perusahaan Norwegia-Indonesia itu akan menggelar pertemuan dengan Pemda DIY untuk mempresentasikan usahanya.

Rencana pertemuan itu diamini Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Arief Hidayat. Menurutnya, rencana pertemuan itu masih dalam rangka penjajakan.

Setidaknya sekitar tujuh perusahaan asal Norwegia terlibat dalam konsorsium ini. Mereka telah mengikat diri dalam sebuah perjanjian di KBRI Norwegia di Oslo pada 7 Agustus 2019.

Nilai investasinya juga akan menjadi yang terbesar di DIY, jauh di atas Yogyakarta International Airport yang mencapai Rp7,5 triliun.

Meski demikian, Pemda DIY tetap memrioritaskan kepentingan nelayan dan sektor perikanan lainnya. Sebab itu, konsorsium diharapkan bisa mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar, tidak hanya memperhitungkan keuntungan dan kerugian. 

Selain itu, persiapan lahan, regulasi dan perizinan, serta hal-hal teknis lain menjadi perhatian utama dalam rencana investasi ini. Mana saja yang jadi kewajiban investor dan Pemda, juga bagaimana kordinasi antara Pemda DIY dengan pemerintahan setempat.

Awal September ini konsorsium akan mempresentasikan rencana bisnisnya. Sementara Pemda DIY akan mengundang organisasi perangkat daerah terkait.

"Proyek ini strategis dan Gubernur DIY bisa memberikan masukan strategis agar investor bisa mendatangkan kemakmuran seluas-luasnya untuk masyarakat," kata Arief.

Konsorsium perusahaan Norwegia-Indonesia untuk investasi di DIY ini diinisiasi oleh PT El Rose Brothers (ERB). ERB sendiri merupakan perusahàan investasi yang fokus pada industri agribisnis dengan dampak sosial yang tinggi dan kepedulian lingkungan yang teruji.

 

Among Tani Dagang Layar

Presiden Komisaris PT EL Rose Brothers, Lily Ida Ruliyanti menjelaskan, sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi fokus utama kegiatan bisnis ERB.

Salah satu pokok kerjasama yang dikedepankan ERB adalah memperkuat Program Akselerasi Kemakmuran Gunung Kidul - yang merupakan bagian dari rencana strategis Sri Sultan Hamengkubuwono X - yaitu Among Tani Dagang Layar.

Konsep Among Tani Dagang Layar ini dimaknai sebagai pembangunan pertanian, perternakan dan perikanan, yang didukung pengolahan, pemasaran (perdagangan) dan perhubungan, kemudian bisa membawa nilai lebih bagi produsen pangan serta kemudahan akses bagi konsumen.

"ERB menyambut konsep strategis tersebut dengan secara aktif mengajak pengusaha-pengusaha Norwegia berinvestasi di DIY dengan melibatkan langsung peran masyarakat Yogyakarta," ucap perempuan yang karib disapa Lily Rose ini.

Lily berharap rencana investasi besar-besaran ini bisa membawa kemakmuran bagi Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta. "Dengan begitu Mataram-Yogya akan terus bersinar," tandasnya.

Komentar