Tertipu Sponsor, Dr. Zakir Naik Tetap Tolak Membebani Jamaah dengan Tiket

ASKARA — Rencana kedatangan Penceramah kondang internasional Dr. Zakir Naik ke Indonesia kembali menuai sorotan. Agenda yang semula dijadwalkan berlangsung pada 21 Juni 2025 dipastikan batal, menyusul munculnya berbagai persoalan internal, salah satunya terkait sponsor utama yang diduga melakukan wanprestasi hingga penipuan.
Hal ini diungkap oleh aktivis Muslim Dondy Tan, yang menyebut bahwa Dr. Zakir Naik adalah sosok yang teguh dalam prinsipnya, tidak ingin jamaah dibebani tiket. Dalam sebuah podcast bersama dr. Richard Lee Mars, Dondy Tan menegaskan bahwa meski Dr. Zakir melarang penjualan tiket, ia tetap memperbolehkan infaq sukarela dari peserta.
Beliau tidak ingin satu rupiah pun jamaah dibebani. Kalau mau infaq, silakan. Tapi jangan dijadikan tiket berbayar,” ujar Dondy dalam podcast dr. Richard Lee Mars, yang ditayangkan Senin (23/6).
Dondy menyebut sosok bernama Anang Sadinung sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekacauan ini. Anang Sadinung berjanji akan menjadi sponsor utama kegiatan dakwah Dr. Zakir di Indonesia.
“Dia yang janji mau modalin acara ini. Tapi saat waktunya sudah mepet dan lokasi belum fix, dia kabur. Tidak berani nongol. Sekarang sudah dilaporin ke polisi dengan laporan penipuan, disebutnya penipuan” ujar Dondy Tan.
Lebih mengejutkan lagi, Dondy mengungkap bahwa saat dikonfirmasi, Anang beralasan uang Rp 4 miliar yang dijanjikannya berada di tangan orang lain, dan bahkan mengaku uang itu kini dikuasai oleh seseorang yang sedang mendekam di penjara.
Alasan itu tentunya makin absurd. Hingga dirinya mengaku sampai dimarahi oleh Dr. Zakir Naik karena situasinya makin tidak jelas. Padahal Dr. Zakir Naik sudah beli tiket sendiri, tidak minta bayaran untuk ceramahnya, bahkan sudah keluar uang pribadi sekitar 1,5 miliar untuk seluruh persiapan.
Dengan kondisi tersebut, acara yang sedianya berlangsung pada 21 Juni dipastikan batal. Namun Dondy memastikan bahwa harapan belum pupus.
“Untuk 21 Juni sudah jelas batal. Tapi insya Allah bulan Juli tetap jadi. Kami tetap berusaha,” pungkasnya.
Masyarakat pun berharap ke depan, agenda dakwah internasional seperti ini bisa terselenggara secara profesional dan amanah.
Komentar